Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

Album

13 Agustus 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gelar Kehormatan

Susi Susanti, ratu bulu tangkis Indonesia, dianugerahi diploma kehormatan oleh International Olympics Committee (IOC) pada akhir Juli lalu. Diploma itu merupakan penghargaan atas semua prestasi Susi selama menjadi pemain bulu tangkis nasional.

Atlet kelahiran Tasikmalaya 11 Februari 1971 ini memulai debutnya ketika tampil dalam Jakarta Open 1983. Pada 1990, Susi dengan cemerlang mengukuhkan diri di deretan ratu bulu tangkis dunia ketika menjadi juara tunggal putri All England.

Salah satu yang paling fenomenal adalah kemenangannya sebagai juara tunggal putri Olimpiade 1992 Barcelona. Suaminya, Alan Budikusuma—ketika itu mereka masih bertunangan—juga menyumbangkan piala sebagai juara tunggal putra dari arena Olimpiade. Kini, Susi tak bisa lagi ditemukan di arena pertandingan. Tahun lalu, ia mengumumkan pengunduran dirinya dari arena bulu tangkis.

Meninggal

Dunia musik Indonesia kehilangan seorang artis penyanyi berbakat: Nita Tilana. Kakak kandung Armand Maulana (vokalis kelompok Gigi) ini meninggal dunia di Rumah Sakit Pondokindah, Jakarta Selatan, Kamis lalu, pada usia 32 tahun. Ia terserang kanker leher rahim stadium IIIB.

Banyak rekan artis yang datang melayat jenazah ke rumah duka di Kompleks Persada Kemala, Kalimalang, Bekasi. Di antaranya, Ulfa Dwiyanti, Paramitha Rusady, Ruth Sahanaya, Titiek Puspa, dan Dwiki Darmawan. Jenazah Nita, Jumat subuh lalu, diberangkatkan ke Bandung dan dikebumikan di Pemakaman Sirnaraga, Bandung.

***

R. Koeswoyo, ayah kelompok musik Koes Bersaudara (Tony, Yon, Yok, dan Nomo), tutup usia dalam usia 96 tahun, Minggu pekan lalu. Jenazah disemayamkan di perumahan Koes Bersaudara, Jalan Haji Nawi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sebelum dimakamkan di TPU Tanahkusir, Jakarta Selatan.

Anak-anak Koeswoyo mula-mula mendirikan Koes Bros pada 1960—dan berubah menjadi Koes Bersaudara pada 1969.

Setelah Nomo mundur dan Murry menggantikan posisinya, kelompok ini berubah nama menjadi Koes Plus. Almarhum Koeswoyo sempat menciptakan sejumlah lagu yang dipopulerkan anak-anaknya, antara lain Muda-Mudi, Keroncong Pertemuan, Layang-Layang, dan Surabaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum