Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MENINGGAL Letjen (Purn.) TNI Mashudi, 86 tahun
SESEPUH dan mantan Gubernur Jawa Barat, Letnan Jenderal (Purn.) Mashudi, meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu pekan lalu, karena serangan jantung. Menurut Astuti, stafnya, pada Minggu siang Mashudi dan istrinya, Yetty Rochyati, berangkat ke rumahnya di Bogor, Jawa Barat. Sore harinya, ketika hendak mandi, tiba-tiba Mashudi merasa sesak napas dan berkeringat. Ia lalu dilarikan ke Rumah Sakit PMI Bogor. Dokter menyatakan ayah dua anak dan lima cucu itu mendapat serangan jantung.
Selama di rumah sakit di Bogor, kondisinya tidak membaik. Pada Selasa malam, keluarga memindahkan Mashudi ke RSPAD, Jakarta. Keesokan harinya ajal menjemput Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka periode 1978-1993 itu. Jenazah dibawa ke rumah duka di Jalan Ir H. Juanda 115, Bandung, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung.
Mashudi lahir di Cibatu, Garut, 11 September 1919. Memulai karier militer pada 1946 sebagai staf Divisi Siliwangi. Tahun 1957-1958 ia menjabat Kepala Staf Harian Peperda Jawa Barat dengan pangkat letnan kolonel. Pada 1960 Mashudi diangkat sebagai Gubernur Jawa Barat hingga 1970. Karier militernya pun menanjak. Dia naik pangkat menjadi brigadir jenderal pada 1964, lalu pada 1966 menjadi mayor jenderal, dan terus menanjak pada 1971 menjadi letnan jenderal.
Di kalangan gerakan Pramuka, yang pernah dipimpinnya selama 1978-1993, Mashudi dikenal dekat dengan anggota Pramuka semua golongan. Pada 1972, dia dipercaya menjadi Ketua Kwartir Pramuka Jawa Barat. Pada 1974 menjadi Wakil Ketua Kwartir Nasional. Lalu, Mashudi menjadi Ketua Kwartir Nasional pada 1978 hingga 1993.
SAKIT Roeslan Abdulgani, 91 Tahun
MANTAN Menteri Luar Negeri Roeslan Abdulgani menjalani perawatan di ruang intensive care unit Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta. Menurut kepala rumah sakit, Brigjen Soemardjo Soebiandono, tokoh pejuang kemerdekaan 1945 itu tiba di RSPAD pada Jumat dua pekan lalu.
Tim dokter kepresidenan ditugasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk ikut merawat Cak Roes—panggilan akrab Roeslan. Setelah tim dokter memeriksa, disimpulkan kondisi Roeslan akibat gangguan metabolisme karena infeksi paru-paru. Roeslan kini berusia 91 tahun. Meski kritis, kondisi kesehatan tokoh pejuang kemerdekaan itu dinyatakan berangsur-angsur membaik. ”Dua jam setelah pemberian obat, frekuensi pernapasan menjadi tidak terlalu cepat,” ujar Djoko, koordinator tim dokter kepresidenan.
”Jangan sampai kasus di Departemen Agama itu nanti dibekukan karena mengancam sejumlah petinggi negara. Wah, kalau itu yang terjadi, ya, percuma saja slogan penindakan korupsi di negeri ini.” — Mantan Menteri Pertahanan Mahfud Md. seusai Dies Natalis Universitas Islam Kediri ke-20 di Kediri, Jawa Timur, Senin pekan lalu.
”Dulu Presiden pernah menjadi staf saya. Kalaupun saya percaya, Presiden telah memperoleh informasi dari TPF yang memutarbalikkan fakta.” —Mantan Kepala Badan Intelijen Negara A.M. Hendropriyono ketika bertemu Tim Pemantau Penyelidikan Kasus Munir di DPR, Senin pekan lalu.
TEMPO DOELOE
27 Juni 1954 Reaktor nuklir pertama didirikan di Obninsk, Rusia. Reaktor tersebut berfungsi sebagai pembangkit listrik skala besar di kota pusat riset tersebut.
28 Juni 1914 Putra mahkota Austria, Pangeran Franz Ferdinand, dan istrinya, Putri Sofia, ditembak oleh Gavrilo Princip, warga Serbia, ketika berkunjung ke Sarajevo. Kematian Ferdinand membuat Austria menyatakan perang terhadap Serbia, yang kemudian memicu Perang Dunia I.
29 Juni 1992 Presiden Aljazair Muhammad Boudiaf tewas dibunuh oleh pengawalnya ketika berpidato di Annaba.
30 Juni 1997 Inggris menyerahkan Hong Kong kepada Cina. Dinasti Qing menyewakan Hong Kong kepada kolonialis Inggris selama 99 tahun. Penyerahan Hong Kong membuat Cina menjadi satu negara dengan dua sistem ekonomi: komunis dan liberal.
1 Juli 1967 Masyarakat Eropa terbentuk setelah negara-negara Eropa sepakat melebur Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), Masyarakat Baja dan Batu Bara Eropa (ECSC), dan Komisi Energi Atom Eropa (Euratom) lewat sebuah perjanjian merger.
2 Juli 1900 Balon udara Zeppelin mengudara untuk pertama kalinya dalam uji terbang di atas Danau Constance, Jerman, dan berhasil terbang selama 18 menit sebelum terpaksa mendarat karena kerusakan sistem pengatur angin dan pengatur berat.
3 Juli 1964 Presiden Amerika Lyndon B. Johnson menandatangani Undang-Undang Hak Sipil (Civil Rights Act). Undang-undang ini merupakan salah satu tonggak peraturan yang membebaskan dan melindungi warga kulit hitam Amerika dari diskriminasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo