Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartun

Anggrek: dikenal lewat bunganya

Tumbuhan anggrek lazim diperbanyak dengan cara penyerbukan silang. pembiakan biji dengan medium agar agar & harus steril. bunga yang istimewa bentuknya bernilai komersial, tapi perawatannya rumit. (ils)

10 Januari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TUMBUHAN anggrek mempunyai jenis yang banyak di dunia ini. Diperkirakan sekitar 15.000 sampai 30.000 jenis dan tersebar di delapan penjuru angin. Nama anggrek berasal dari kata Yunani yang berarti buah pelir (testicle) dan sudah dikenal 2000 tahun lalu oleh Theophrastus. Keistimewaan anggrek terletak pada bentuk bunga, warna dan wewangian yang lembut. Namun, bagi penggemar yang baru menerjunkan diri, kekeliruan memang sering terjadi. Karena banyak tanaman yang menyerupai anggrek--seperti jenis Lely. Cara hidupnya memang beragam, makanya dari segi habitat, ada anggrek yang tumbuh dan hidupnya melekat ke pohon kayu dan batu-batu gunung-tanpa merusak tempat ia menumpang. Anggrek yang suka hidup menumpang pada tempat lain diberi nama anggrek pohon. Di Indonesia dikenal dengan nama anggrek bulan, anggrek larat, anggrek lilin dan anggrek pandan. Anggrek tanah hidupnya di tanah dan jenis ini termasuk pula jenis anggrek daun. Keistimewaan anggrek ini terletak pada keindahan daunnya, seperti anggrek bambu, anggrek kala dan anggrek kantong. Kelompok ketiga adalah anggrek yang hidupnya dari kotoran daun, sampal dan kayu-kayu lapuk. Biasanya berumbi dan berakar lunak serta berdagang pula. Tapi tidak dipelihara orang karena sulit memeliharanya dan tidak dapat diperdagangkan. Bibit Pohon anggrek bisa diperbanyak dengan cara stek, bibit, umbi dan rumpunnya. Menyemaikan benih anggrek menurut S.M. Latif dalam bukunya Kembang Arggrek, terbilang sukar, karena bibitnya bakal tak punya cadangan untuk makanan. Anggrek yang tumbuh di hutan rimba, penyerbukan bunga dibantu oleh serangga. Pertumbuhannya dibantu oleh cendawan tapi yang menjadi tumbuhan amat sedikit dibandingkan dengan ratusan ribu benih dalam buah anggrek. Namun cara ini akhirnya banyak ditiru ahli-ahli ilmu hayat dengan cara memindahkan serbuk bunga (yang terletak di kepala sari) ke kepala putik bunga. Cara ini dinamakan orang penyerbukan silang atau perkawinan yang akhirnya menjadi buah. Setelah buahnya masak selama 5--8 bulan lalu disemaikan dengan agar-agar yang dibubuhi ramuan kimia. Tapi beberapa persiapan perlu dilakukan sebelum benih disebar. Biji anggrek tidak mempunyai lembaga atau tunas untuk tumbuh. Yang kelihatan adalah sel anggrek di mana akar, tunas dan batangnya tidak bisa dibedakan. Melalui mikroskop, bisa dibedakan biji yang kosong dengan yang berisi. Yang kosong warnanya putih, sedangkan yang berisi berwarna kuning coklat -- atau warna lain. Lalu biji yang baik dimasukkan dalam botol bermulut lebar yang tidak berwarna dan ditutup dengan kapas atau kain sisa yang cukup keras. Peralatan yang dipakai wltuk menyebar biji harus steril. Dan tangan pun harus dibersihkan dengan air yang diberi Iysol. Akan halnya bijinya juga harus steril yaitu dengan cara 10 gram kapurit dilarutkan dalam 100 cc air lalu disaring dengan kertas filter. Biji dimasukkan dalam botol injeksi yang telah disterilkan, kemudian larutan kilpurit dibuang ke dalam. Botolnya dikocok, setelah 10 menit air kapurit dibuang dan diganti dengan air aquadest yang steril. Ganti terus sampai 3 x. Kemudian baru dimasukkan dalam botol yang sudah diberi alas makanan. Setelah 6 hari baru disebar. Alas makanan anggrek memang banyak resepnya. Yang mudah adalah resep Meyer dari Brazil yang menggunakan agar-agar 7,5 gram, sari buah tomat masak 250 gram, air sulingan 1000 cc. Resep Hawaii juga menggunakan air tomat segar sebanyak 6,3 gram, air kelapa 1000 cc dan agar-agar 16 gram. Tapi penting diingat peranan sterilisasi--sebagai unsur yang menentukan berhasilnya penyebaran benih. Menurut Sri Wismaniah Roedjito, resep-resep makanan biji anggrek yang hendak dikecambahkan di atas medium agar-agar mempunyai kegunaan besar untuk pertumbuhan anggrek. Penggunaan agaragar pertama kali digunakan oleh Knudson yang lalu dikembangkan oleh Burgeff, Meyer, Chang, Ito, Vacin dan resep-resep dari Hawaii. Setelah tanaman dalam botol berusia 9-12 bulan maka keluarlah akarnya. Setelah kelihatan besar dipindahkan dalam pot yang bergaris tengah 1520 cm untuk tanaman yang tidak banyak rumpun. Di dalam pot diberikan cincangan pakis berukuran 1-3 cm, pecahan genteng atau bata merah yang tidak berlumut. Sebaiknya -- agar batangnya tetap tegak - diberi sebilah bambu kecil atau tanaman sementara. Bila jumlah pot cukup banyak sebaiknya ditempatkan dalam sebuah ruangan los atau sering dinamakan kas beratap sirap yang jarang-jarang. Dindingnya di buat dari kawat jaring. Bila panjang los 8 meter, lebarnya cukup 4« meter dengan tinggi dinding 2« meter. Buatlah balai-balai bambu setinggi 70 cm di sekeliling dan di tengah los, untuk memudahkan pemeliharaannya dan terlindung dari angin keras. Bunga & Penyakit Jenis anggrek bisa dipastikan namanya bila sudah berbunga. Sedangkan batang dan daunnya banyak yang serupa - dengan bunga yang berbeda dan biasanya digunakan untuk mengetahui induk jenisnya. Memetik bunga dilakukaul pagi hari benar bersama tang kainya (bulirnya). Lalu letakkan dalam ember atau vas berisi air hujan yang tidak terlalu banyak. Karena sifat tanaman hias tidak sekuat tanaman buah. Maka memetik bunga pun harus hati-hati. Tak boleh dipatahkan, tapi harus dipotong dengan pisau atau gunting. Daya tahan bunga anggrek berbeda-beda. Anggrek tanah daya tahannya lemah. Makanya dalam perjalanan harus secepat mungkin. Anggrek penumpang seperti jenis Dendrobium bunganya tahan sampai 1-2 bulan di perjalanan asal letak kotak penyimpan tetap teduh dan tidak basah. Sebagaimana tanaman bunga lainnya, anggrek pun tidak luput dari nama dan penyakit. Gangguan berupa hama bisa berupa tungau yang besembunyi di bawah pelepah daun. Lipas dan jengkerik sering berkeliaran malam hari. Binatang ini memakan ujung akar daul tunas tanaman. Bekicot (Achatina fulika) yang masih kecil memakan daun muda, sedangkan yang tua melahap apa saja yang disentuhnya. Hama lain adalah semut, kumbang Xylocopa, belalang, kutu daun dan berbagai jenis kutu, ulat sikat, kumbang daging, kupu-kupu dan rayap termasuk musuh-musuh besar tanaman anggrek. Sedangkan penyakitnya pun terbilang banyak. Ada yang karena virus, bakteri jamur atau karena kelebihan atau kekurangan makanan, kurang siram atau kebanyakan siram, kurang cahaya atau karena kelebihan cahaya. Memang tanaman yang lumayan manjanya tapi lumayan pula komersilnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus