* Presiden Soeharto pada Senin pagi, 15 Agustus, menganugerahkan Bintang Mahaputera Utama kepada Drs. Salamun Alfian Tjakradiwirja, H. Mashudi, Drs. Gandhi, dan Nyonya Kardinah Soepardjo Roestam. Selain itu, Presiden juga menganugerahkan Bintang Mahaputera Nararya kepada H. Masjchun Sofwan, S.H. dan Dr. Aloysius Benedictus Mboi. Penyematan tanda kehormatan itu dilakukan di Istana Negara, dalam rangkaian HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-43. Bekas Dirjen Pajak Salamun dianugerahi karena selaku ketua Panitia Pengarahan Pengkajian masalah pembaruan sistem perpajakan di Indonesia, dari 1981-1983., ia berhasil menyusun berbagai rancangan paraturan perundang-undangan perpajakan. Antara lain RUU Pajak Penghasilan, yang telah disahkan menjadi UU Nomor 7 tahun 1983, RUU Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, yang telah disahkan menjadi UU Nomor 8 tahun 1983. Kepala BPKP Drs. Gandhi berjasa antara lain: selama 8 tahun telah mencegah pemborosan senilai Rp 827 milyar, menambah penerimaan negara Rp 388 milyar, dan menyerahkan 253 kasus pada Kejaksaan Agung senilai Rp 86 milyar. Di samping itu, Gandhi juga menjadi anggota Tim Inti Perizinan yang diketuai Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (1983-1988). Letjen TNI (Purn.) Mashudi, yang pernah menjabat Gubemur Jawa Barat, dinilai berjasa mengatasi dan menyelesaikan kasus DI. Di samping itu, bekas anggota MPRS dan DPA itu aktif sebagai ketua PMI Jawa Barat, ketua DHD 45, dan ketua Umum Kuarnas Gerakan Pramuka. Nyonya Kardinah Soepardjo Rustam, ketua Dharma Wanita Pusat itu, dinilai telah menunjukkan dedikasi dan prestasi dalam mengembangkan gerakan PKK, terutama bagi wanita-wanita pedesaan. H. Masjchun Sofwan, Gubernur Jambi, dinilai berjasa dalam bidang pemerintahan, pembinaan sosial politik, pembangunan, pertanahan. keuangan, kepegawaian, ekonomi, dan pemerintahan desa. Brigjen. TNI Aloysius Ben Mboi dianugerahi Mahaputera karena bekas Gubernur Nusa Tenggara Timur itu berhasil menurunkan angka kelahiran lewat program KB dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi NTT mencapai 3,985 persen per tahunnya. Pendapatan per kapita juga naik rata-rata 8,6 persen per tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini