Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO, 18 Desember 2005
PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono ternyata peduli pada rumor. Ketika mengumumkan perubahan kabinet, Presiden menyisipkan waktu menjawab rumor, dari soal tekanan partai politik sampai tudingan dia mempercayai klenik. "Mohon maaf, dengan segala kekurangan, saya ini orang beriman," katanya saat mengumumkan perombakan kabinet di Istana Negara Gedung Agung, Yogyakarta, 5 Desember lalu.
Presiden juga membantah rumor adanya pencoretan kandidat menteri pada menit-menit terakhir susunan kabinet baru diumumkan. "Yang mengedarkan nama itu siapa? Sebagian besar salah," kata dia dengan nada agak tinggi.
Ada pencoretan atau tidak, SBY memang menepati janjinya merombak Kabinet Indonesia Bersatu. Soal nama yang sebelumnya beredar, tidak semua salah. Boediono menempati pos Menteri Koordinator Perekonomian, Aburizal Bakrie Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Sri Mulyani menempati pos Jusuf Anwar sebagai Menteri Keuangan. Dan Paskah Suzetta juga sudah diramalkan.
Ia diusulkan Partai Golkar untuk pos Menteri Perindustrian, menggantikan Andung Nitimihardja. Namun Fahmi Idris kemudian mengisi pos ini, dan ia pun jadi kepala Bappenas.
Lain lagi Erman Soeparno. Berbagai ramalan tidak pernah menyebut nama itu. Penunjukan Erman mencuatkan spekulasi dan rumor-yang dibantah Presiden-bahwa Erman masuk di menit-menit terakhir.
Kini kabar bahwa kabinet bakal dibongkar kembali bertiup kencang. Siapa saja yang tergusur, dan siapa yang bakal masuk?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo