Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahli Sosiologi Komunikasi-, As-trid Sunarti Susanto, me-ning-gal dunia di Rumah Sa-kit- Harapan Kita, Jakarta-, Ka-mis dua pekan lalu. Pro-fe-sor- dari Universitas- In-do-nesia itu me-ninggal duni-a akibat serangan jantung. Je-na-zahnya dikebumi-kan- di Tem-pat Pe-makaman Umum Ta-nah- Kusir, Jakarta-, sehari kemu-dian.
Lahir di Makas-sar-, 4 Janu-a-ri 1936, As-trid me-ra-ih gelar sarjana publi-sistik di Westfaelische Wilhems-Universitat-, Jerman Barat, pada 1960. Em-pat tahun- kemu-di-an, ia meraih ge-lar- Dok-tor dari Freie Univer-si-tat.
Kembali ke Indone-sia, putri- be-kas Mente-ri- Luar Nege-ri- Soenario itu mengajar di Fa-kul-tas Publisistik Universitas- Pa-djadjaran, Bandung. Di sa-na- ia pernah menjabat se-ba-ga-i- dekan, kemudian sejak- 1976 hingga mening-gal- ia me-ngajar di U-niversitas In-do-ne-si-a. Buku karya As-trid-, Komunikasi- Teori dan Praktek-, ja-di semacam buku pan-duan utama bagi ma-ha-siswa ilmu komu-ni-kasi.
Kiprahnya di luar kam-pus: Astrid aktif di duni-a po-litik. Pada 1987–1992, i-a ter-pilih sebagai ang-gota MPR dari Utusan Golong-an-. Pa-da 2002, dek-la-rator Parta-i De-mo-krasi Kasih Bangsa (PDKB) itu menjabat sebagai ang-gota DPR hingga 2004.
Penghormatan: Sri Soemantri Martosoewignjo, 80 Tahun
Pakar tata negara Universi-tas- Padjadjaran, Bandung, Prof. Sri Soemantri Marto-soe-wig-njo, genap berusia 80 tahun-. Dia lahir di Tulunga-gung-, Jawa Ti-mur, 15 April 1926.
Sebagai penghor-mat-an, pa-ra- kolega-nya meng-gelar se-jum-lah aca-ra di Aula Graha Sa-nusi, Unpad-, Sabtu pekan la-lu, di antara-nya digelar talk show dan peluncur-an bu-ku- otobio-gra-fi Soe-mantri.
Soe-mantri berga-bung dalam Pasukan Po-lisi Is-timewa di Ma-lang, Jawa Timur (1945–1946), kesatuan Tentara- Re-publik Indonesia Pelajar (TRIP) Jawa Timur (1947–1949). Tujuh tahun kemudian sebagai anggota Dewan Kon-stituante (1956–1959).
Sebelum menjadi dosen sejak 1961, Soe-mantri- sempat ber-pro-fesi seba-gai guru se-kolah me-ne-ngah. Dok-tor- il-mu hu-kum- U-npad -ini, telah me-nerbitkan banyak- bu-ku, antara- la-in Sistem Dua Par-tai, Perbandingan- (An-tar) Hukum Ta-ta- Negara, dan Ma-sa-lah Alat-alat Perlengkapan Ne-gara. Selain me-ngajar, ia men-jabat Rektor Uni-versitas Ja-yabaya, Jakarta.
”Hukuman seumur hidup, lima tahun, hukuman mati, adalah putusan pengadilan, bukan putusan pemimpin politik, presiden, atau gubernur.” —Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2006 di Jakarta, Senin pekan lalu. Saat ini, eksekusi terhadap Fabianus Tibo dan kawan-kawan, terpidana mati kerusuhan Poso, Sulawesi Tengah, tengah menjadi sorotan.
”Siswa yang tidak lulus sama seperti tinggal kelas.” —Sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Djaali, di Jakarta, Selasa pekan lalu, tentang tak adanya pengulangan ujian nasional bagi siswa yang gagal. Kebijakan diambil merujuk hasil kuesioner yang disebar lembaganya ke semua sekolah di Indonesia.
TEMPO DOELOE
24 April 1916 Pejuang Irlandia mela-ku-kan pemberontakan terhadap tentara Inggris di negara itu. Krisis di Ir-landia terjadi setelah Ing-gris menunda pelaksa-na-an hak otonomi Irlandia.
25 April 1971 Lebih dari 200 ri-bu war-ga- Amerika Serikat me-la-kukan demonstra-si di Washington. Aksi ini me-rupakan salah satu re-aksi atas kebijakan pe-rang yang diambil pe-merintah Amerika di Vietnam.
26 April 1986 Pusat tenaga nuklir Chernobyl yang dipakai sebagai sumber utama lis-trik di Ukraina meledak. Ukrai-na saat itu ma-sih bagian dari Uni Soviet.
27 April 1961 Sierra Leone meraih kemerdekaan dari ta-ngan Inggris. Negara di Afrika Barat ini ditemu-kan- pelaut Portugis bernama Pe-dro da Citra pada 1460. Pada abad ke-18 Inggris mulai ber-co-kol di wilayah itu dan men-jajahnya hingga 19-61.
28 April 1965 Dengan alasan melindungi warganya di Repu-blik- Dominika, tenta-ra AS me-lakukan- se-rangan mi-liter ke ne-ga-ra itu. Sebe-lumnya, ter-jadi kudeta yang dila-ku-kan kekuatan militer di Dominika terhadap Pre-si-den Juan Bosch yang ber-aliran kiri.
29 April 1682 Peter yang Agung di-ang-kat menjadi Tzar Ru-si-a. Saat itu Peter baru be-rusia 10 tahun. Di ke-mu-dian hari ia memerin-tah- dengan tangan besi dan melakukan westerni-sa-si di Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo