Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menanggapi tekanan-tekanan internasional terhadap Indonesia atas kasus Timor Timur, saya tidak bisa mengerti mengapa orang lupa (termasuk banyak saudara-saudara sebangsa setanah air) bahwa biang keladi masalah ini adalah Portugal, yang meninggalkan Timor Timur begitu saja pada 1974. Orang lupa bahwa pertikaian antarfaksi di Timor Timur itu sudah berlangsung sebelum integrasi dengan RI. Orang lupa bahwa selama 450 tahun Portugal menjajah Timor Timur, di sana tidak ada pembangunan, sehingga setelah berintegrasi dengan RI, begitu besar biaya yang dikucurkan untuk pembangunan agar provinsi itu bisa setara dengan provinsi lainnya.
Tapi, mengapa Portugal tidak pernah dihujat oleh Barat? Apakah karena diskriminasi? Mengapa hanya Indonesia yang dijadikan ”kambing hitam” dan selalu dihujat dunia internasional?
Saya setuju Indonesia melepaskan Timor Timur karena ia menjadi beban bagi bangsa Indonesia. Biarkanlah mereka merdeka dan menjadi beban bagi Australia, Amerika, dan bangsa-bangsa Barat. Serahkanlah keamanan di Timor Timur kepada pasukan perdamaian internasional. Kita lihat saja apakah mereka mampu menciptakan perdamaian di Timor Timur tanpa korban jiwa.
Saya yakin bahwa nanti di kalangan prokemerdekaan sendiri akan terjadi pertikaian memperebutkan kekuasaan. Yang penting, kita bangsa Indonesia harus tetap waspada, memperkokoh persatuan dan meningkatkan semangat kebangsaan untuk menghadapi musuh bersama yaitu bangsa-bangsa Barat. Kalau perlu, kita mengambil sikap tegas seperti pada masa kepemimpinan Presiden Sukarno: keluar dari PBB dan berseru kepada negara-negara Barat ”Go to hell with your aids”.
BUDI SISWANTORO
Jalan Pancoran Barat IV/2
RT 011/01, Jakarta 12780
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo