Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PERBINCANGAN tentang calon ketua Mahkamah Agung (MA) masih ramai hingga pekan ini. Kandidat yang dijagokan oleh Presiden Abdurrahman Wahid adalah Benjamin Mangkoedilaga. Tak kurang dalam dua kesempatan, Kepala Negara secara terbuka mengutarakan keinginannya agar bekas hakim di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta ini menduduki tampuk tertinggi para hakim Indonesia itu.
Benjamin memang bukan wajah baru dalam dunia peradilan di Indonesia. Keputusannya yang berani ketika menyalahkan Menteri Penerangan Harmoko dalam kasus pembredelan TEMPO melambungkan namanya sebagai salah satu pendekar hukum di Republik. Maklum, ketika itu Soeharto masih jaya dan kerap memanfaatkan mekanisme surat izin usaha penerbitan pers (SIUPP) untuk membelenggu dunia pers Indonesia. Vonis Benjamin terasa bagai secercah cahaya di sebuah lorong gelap.
Maka, wajar bila banyak pihak—termasuk Kepala Negara—kini menaruh harapan pada Benjamin untuk memimpin dan memulihkan citra MA yang sedang terpuruk akibat putusan-putusannya yang tak bermutu dan gencarnya isu praktek percaloan perkara. Terbukti dari 739 pengunjung situs TEMPO Interaktif, tercatat 563 (76,2 persen) orang mendukung Benjamin sebagai ketua MA. Sementara itu, hanya 112 (15,2 persen) yang tidak setuju, dan cuma 64 (8,7 persen) yang menjawab tidak tahu.
Agaknya pilihan Gus Dur sesuai dengan aspirasi masyarakat di dunia internet.
Setujukah Anda bila Benjamin Mangkoedilaga menjadi ketua Mahkamah Agung?Setuju | 76,2% | 563 | Tidak setuju | 15,2% | 112 | Tidak tahu | 8,7% | 64 | Total ..................................... : | 100% | 739 | |
Jajak Pendapat Pekan Depan:
Untuk pekan depan, TEMPO Interaktif akan mengangkat topik tentang penilaian responden terhadap kinerja kerja Kejaksaan Agung. Untuk berpartisipasi, Anda bisa menyatakan pendapat apakah ”setuju”, ”tidak setuju”, atau ”tidak tahu” terhadap usulan penggantian Marzuki Darusman sebagai Jaksa Agung, dengan mengeklik situs TEMPO Interaktif di www.tempo.co.id.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo