Cara Diagnosa Sebelum Operasi

Cara kerja ahli kandungan seperti yang diceritakan tulisan "Dikira Tumor, Rupanya Hamil" (TEMPO, 8 Agustus 1992, Kesehatan) sangat mengejutkan. Menurut saya, salah diagnosa itu terjadi semata-mata karena pemeriksaan kurang teliti dan belum selesai. Sehubungan dengan itu saya ingin menyampaikan cara kerja minimal dalam pemeriksaan wanita hamil sebelum dokter memutuskan "dioperasi". Prosedur ini, yang biasanya saya terapkan, merupakan prosedur wajib di Belgia: 1. Untuk memeriksa detak jantung janin jangan gunakan ifoetal stethoscoper, tapi gunakanlah alat "doppler". Alat yang berukuran sebesar alat cukur kumis dan tidak mahal ini, selain mampu mendengar detak jantung janin yang masih kecil (5-6 bulan) dapat juga digunakan untuk memeriksa denyut nadi di perifeer tubuh, misalnya di kaki. 2. Urine tes untuk kehamilan tak perlu lagi dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Penggantinya sudah ada yaitu terkertas yang bisa dicelupkan langsung oleh dokter bersangkutan ke uriene pasien. Dan dalam satu menit hasilnya sudah bisa diketahui (bahkan hamil satu minggu sudah bisa terdeteksi). 3. Pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) mutlak dilakukan. Bila dokter yang memeriksa tak memiliki alat ini, pemeriksaan harus dilakukan ke radiolog. 4. Pemeriksaan darah mutlak dilakukan. Seandainya tes nomor 2 di atas negatif, periksalah HCG di serum darah. Bila itu positif berarti ada kehamilan. Adalah salah bila suatu operasi dilakukan tanpa didahului dengan pemeriksaan darah (kecuali dalam keadaan darurat), karena banyak hal-hal lain yang harus diketahui sebelum dioperasi. 5. Foto rontgen pada bagian perut harus dilakukan sebelum diagnosa. Untuk lebih lengkapnya perlu dilakukan RX foto yang lain untuk memastikan di mana letak "tumor"nya (bila ada), lalu operasi bisa langsung to the point. DR Y. TAY Van Straienstraat 94 2060 -- Antwerpen Belgia