Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apakah Lurah Lenteng Agung harus diganti hanya karena beragama Kristen sedangkan mayoritas warganya adalah muslim?
(30 Agustus-4 September 2013) |
||
Ya | ||
10,4% | 291 | |
Tidak | ||
88,6% | 2.470 | |
Tidak Tahu | ||
1,0% | 27 | |
Total | (100%) | 2.788 |
Yahoo Indonesia
Apakah Lurah Lenteng Agung harus diganti hanya karena beragama Kristen sedangkan mayoritas warganya adalah muslim?
(30 Agustus-4 September 2013) |
||
Ya | ||
18% | 875 | |
Tidak | ||
80% | 3.961 | |
Tidak Tahu | ||
2% | 98 | |
Total | (100%) | 4.934 |
Keputusan berani Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menempatkan lurah perempuan dan beragama Kristen di kawasan mayoritas muslim, Kelurahan Lenteng Agung, berbuah manis. Meski sempat ada penolakan dari sebagian warga di sana, dukungan membanjir untuk Lurah Susan Jasmine Zulkifli. Penempatan lurah memang jadi kewenangan kepala daerah. Jokowi bisa saja tunduk pada tekanan massa dan memindahkan Susan dari Lenteng Agung. Tapi dia berkukuh, dan untuk itu Jokowi patut diacungi jempol. Dukungan untuk Lurah Susan juga mengalir dari jajak pendapat yang digelar situs berita Tempo.co dan portal Yahoo! Indonesia sepanjang pekan lalu. Lebih dari 80 persen dari ribuan pengguna Internet yang berpartisipasi mendukung akal sehat: untuk jabatan publik, kompetensi seseorang jauh lebih penting daripada latar belakang agamanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
Edisi 24 Maret 2014 PODCAST REKOMENDASI TEMPO surat-pembaca surat-dari-redaksi angka kutipan-dan-album kartun etalase event Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Asas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan kebencian, melainkan mengkomunikasikan saling pengertian. Jurnalisme kami bukan jurnalisme untuk memaki atau mencibirkan bibir, juga tidak dimaksudkan untuk menjilat atau menghamba ~ 6 Maret 1971 Jaringan Media © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum |