WAKTU ternyata berjalan begitu cepat. Tak terasa, sebentar lagi -- 6 Maret 1992 -- TEMPO genap berusia 21 tahun. Padahal, rangkaian peringatan ulang tahun ke-20 TEMPO masih segar baunya karena baru berakhir Oktober 1991. Angka 21 sering dianggap orang sebagai angka yang penuh arti. Seseorang baru dianggap benar-benar dewasa setelah berada dalam usia itu. Ada yang bilang, hidup baru dimulai pada usia 21. Mudah-mudahan angka 21 juga akan penuh arti bagi TEMPO. Bagi para karyawan dan wartawan, pada usia ini TEMPO diharapkan mampu terus berkembang. Dan bagi para pembaca setia kami, mudah-mudahan juga si 21 itu punya arti. Siapa tahu, Anda akan kejatuhan rezeki. Dari mana? Dari TEMPO tentunya. Begini, sebagai ungkapan rasa terima kasih kami atas kesetiaan pembaca, menjelang hari ulang tahun ini kami ingin berbagi kegembiraan. Untuk itu, berbagai macam hadiah akan kami sediakan. Agar bermakna, jumlah hadiah pun kami sesuaikan dengan angka 21, yaitu ada 21 hadiah utama, 210 hadiah paket buku terbitan Pustaka Utama Grafiti, dan 2.100 Tshirt hari ulang tahun ke-21 TEMPO. Tersedianya hadiah-hadiah itu berkat kerja sama para produsen. PT Indomobil Niaga, antara lain, menyediakan sedan Suzuki Esteem. Karena jumlah hadiah begitu terbatas dibanding dengan begitu banyaknya pembaca, terpaksa kami adakan undian. Syarat-syarat undian itu, dapat Anda ikuti mulai TEMPO nomor ini. Selain itu, ada lagi hal lain yang ingin kami ceritakan. Dan ini bukanlah cerita yang mengenakkan. Bagi dunia usaha, tahun 1992 ini adalah tahun yang cukup berat untuk dihadapi. Berbagai ramalan para pengamat ekonomi dimuat di koran atau majalah mungkin telah Anda ikuti. Suasana itu tentu saja melingkupi juga industri pers, tak terkecuali TEMPO. Di samping itu, secara mikro akan terjadi persaingan yang ketat antara media televisi lokal dan media pers dalam merebut audience. Suasana persaingan merebut pembaca atau pemirsa seperti ini tentu sesuatu yang sehat-sehat saja. Dan konsumen tentu diuntungkan karena akan disodori konsumsi yang lebih bermutu. Untuk itulah, misalnya, sejak tahun lalu kami memperluas jaringan liputan di luar negeri. Pembukaan kantor biro di Washington, Bangkok, dan kelak Timur Tengah -- sedang kami persiapkan -- adalah dalam kaitan ini. Begitu juga dengan meningkatnya aktivitas kami mengirimkan wartawan ke luar negeri untuk meliput peristiwa penting seperti Perang Teluk, bubarnya Uni Soviet, dan banyak lagi lainnya. Dalam kondisi seperti ini tentu saja kami harus melakukan berbagai langkah. Di antara langkah itu, dengan berat hati terpaksa kami umumkan bahwa mulai edisi 8 Februari yang akan datang, TEMPO akan punya harga baru, Rp 3.300 per eksemplar. Sebenarnya, dengan kenaikan ongkos angkutan, biaya bahan, ongkos cetak, dan sebagainya, selama ini kami masih mencoba bertahan dengan harga Rp 2.800 itu. Tapi kini itu tak mungkin lagi kami lakukan. Harapan kami, Anda maklum kenapa sekarang kami menaikkan harga. Yang pasti, komitmen kami kepada pembaca tetap akan kami pertahankan, yaitu kami akan terus meningkatkan kualitas berita dan penampilan TEMPO.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini