Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartun

Hormat bagi sang onta

Kesepian musuh utama pasukan pbb di sinai. untuk itu kontingen ghana selalu membawa perabot musik. sedangkan kontingen swedia punya kesibukan mengurus onta yang sering masuk daerah penyangga. (ils)

18 November 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUA tahun mendampingi suaminya yang menjabat Panglima UNEF di Timur Tengah, Ny. Dewi Rais Abin siap membukukan serangkaian "Catatan Harian di Semenanjung Sinai". Buku bergambar itu dimungkinkan berkat jasa baik beberapa anggota pasukan UNEF. Foto-foto yang disajikan misalnya hasil jepretan Peltu Putro dari Kontingen Finlandia -- yang mengerjakan fotonya sendiri di lab darurat. Sebagian lagi hasil Letnan Waletska dari Kontingen Swedia. Tapi seluruh foto itu dibuat, kata Nyonya Dewi: "Berdasarkan sudut penglihatan dan kesan-kesan saya." Daerah penyangga yang dijaga pasukan darurat PBB itu luasnya 7 ribu kmÿFD, diisi pasukan 4 negara: Indonesia, Ghana, Swedia dan Finlandia. Tiga kontingen lainnya dari Kanada, Polandia dan Australia, karena terbilang mewakili blok timur/barat, diserahi tugas mengurus logistik, angkutan, ~zeni, kesehatan atau administrasi. Yang menarik dari kehidupan mereka di padang pasir misalnya cara membunuh rasa bosan. Kontingen Ghana setiap aplusan datang komplit dengan perabot musik. Bila musik sudah mengalun, mereka pun turun ajojing. Daerah penyangga sendiri sudah diatur agar tidak dilalui siapapun kecuali ada izin UNEF. Ada dipasang kawat berduri. Ada drum-drum. Tapi onta yang buta huruf itu sering melanggarnya. Apa boleh buat, mereka pun harus digusur. Ini tugas Kontingen Swedia, dan adu otot ini tentu saja melelahkan, di samping menjengkelkan . Sampai pada suatu kali, mungkin karena rasa jengkel sudah lewat puncaknya, ketika ada seekor onta yang lewat serta-merta penjaga gardu memberi "hormat senjata" bagai kepada seorang perwira. Juga menjadi tugas pasukan darurat PBB mengatur pertemuan para keluarga Arab yang terpisah karena perang. Secara berkala mereka yang berdiam di Gaza (Israel sekarang) dapat melintasi daerah penyangga untuk beranjangsana ke familinya di daerah Mesir. Atau sebaliknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus