SETELAH tragedi peledakan World Trade Center (WTC) di Amerika Serikat, 11 September 2001, dan pengeboman Afganistan 7 Oktober 2001 oleh pasukan Amerika Serikat dan sekutunya, sekelompok garis keras di Indonesia yang mengatasnamakan umat Islam telah me-rusak nama baik Indonesia di luar negeri.
Waktu WTC hancur, mereka tidak ada yang mengutuk serangan itu, bahkan bersuka ria. Padahal yang meninggal karena serangan itu adalah manusia biasa (bukan pemerintahnya). Ingat, ada dua orang Indonesia yang ikut meninggal di situ.
Setelah Amerika dan sekutunya melakukan aksi balasan, orang ekstremis kita ini langsung mengutuk serangan itu dan sampai membesar-besarkan masalah, yaitu bahwa Amerika menyerang umat Islam. Padahal Amerika dengan jelas mengatakan bahwa Amerika tidak menyerang umat Islam, tapi menyerang teroris yang kebetulan beragama Islam dan dilindungi oleh negara Afganistan.
Tindakan mereka sampai menginginkan agar pemerintah Indonesia memutuskan hubungan dengan Amerika adalah pemikiran yang tidak waras. Apakah mereka ini tidak sadar bahwa Amerika tidak butuh Indonesia, tapi Indonesialah yang butuh Amerika? Artinya, Amerika tidak akan menderita bila Indonesia memutuskan hubungan dengannya, tapi sebaliknya Indonesialah yang akan menderita bila hubungan itu terputus.
Kenapa mereka ini terlalu mendukung Afganistan? Amerika tentu memberikan balasan karena sudah cukup barang bukti dan mereka tidak sembarangan dalam melakukan balasan. Kemudian kenapa orang kita ini terlalu membenci Amerika dan terlalu mencintai Afganistan? Apa memang orang kita ini tidak tahu bahwa di Afganistan itu pemerintah Taliban tidak memperbolehkan wanita pergi sekolah, tidak boleh bernyanyi, tidak boleh berbicara di depan umum, dan lain-lain? Apakah dalam Islam diajarkan bahwa wanita itu tidak boleh sekolah dan maju? Apakah Islam yang begini yang kita dukung?
Semestinya Indonesia memberikan contoh ke dunia bahwa Islam itu bukanlah seperti yang dikembangkan para teroris bejat itu. Mestinya Indonesia langsung mengutuk serangan teroris ke WTC itu dan langsung ikut aktif dalam memerangi teroris serta tidak terlalu jauh mencampuri perang Amerika dengan Afganistan (Taliban). Amerika berperang dengan Taliban bukan dengan rakyatnya, melainkan dengan pemerintahnya (Taliban). Buktinya, Amerika saat berperang dengan Taliban tetap saja mengirim bantuan makanan dan minuman kepada rakyatnya. Amerika juga dengan jelas berusaha tidak mengebom orang-orang sipil. Jadi, kita itu ter-lalu sok jago kalau minta Amerika menyetop serbuan mereka itu, minta pemutusan hubungan dengan Amerika, dan berusaha melakukan sweeping terhadap warga Amerika yang ada di Indonesia.
Kalau kita hebat, kenapa bukan biaya demonstrasi itu saja yang dikirimkan ke Afganistan untuk membantu penderitaan rakyat pengungsi di sana? Pemerintah Indonesia hanya mampu mengirimkan bantuan US$ 100 ribu, sementara Amerika mengirimkan bantuan jutaan dolar.
Akibat ulah sekelompok ekstrem itu, pemerintah dan rakyat Indonesia sangat menderita karena ekonomi semakin ambruk, rupiah semakin ambruk, dan harga-harga saham juga turun serta transaksi di BEJ juga turun drastis, serta pajak penghasilan pemerintah tentu akan menurun.
Pemerintah harus sadar dan jeli akan usaha-usaha golongan ekstrem Indonesia ini karena tujuan mereka hanyalah agar pemerintah sekarang ini ambruk dan ekonomi kita makin ambruk. Polisi dan TNI serta pemerintah semestinya dengan jelas dan tegas menangani mereka agar kerusakan dan keterpurukan Indonesia tidak makin besar.
Kiranya rakyat kita makin sadar bahwa ajaran utama sebuah agama adalah untuk bisa mencintai sesama manusia, bukan untuk membencinya. Amerika tidak sejelek apa yang mereka tuduhkan itu, bahkan orang-orang Islam yang tinggal di Amerika sangat senang akan perlakuan aparat pemerintah Amerika kepada mereka.
BISMAN NABABAN
4801 13th Ave. N., St. Petersburg, Florida
[email protected]
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini