Sekadar urun rembuk mengenai pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar, saya mencoba mengangkat beberapa istilah yang telah digunakan di masyarakat kita tapi kurang cocok pengertiannya. Istilah tersebut antara lain: 1. Polwan, akronim dari polisi wanita. Menurut kaidah bahasa Indonesia, istilah ini tidak sesuai kalau harus disejajarkan dengan pengertian kowad, kowal, dan wara. Polwan berarti polisinya wanita. Jadi, tidak mutlak wanita yang menjadi polisi. Berbeda dengan kowad, kowal, dan wara, yang berarti wanita yang menjadi angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara. Usul saya, istilah polwan diganti menjadi wanipol, akronim dari wanita polisi. Dengan demikian, istilah tersebut bisa disejajarkan dengan pengertian kowad, kowal, dan wara. 2. Taman Mini Indonesia Indah, berarti taman kecil (mini) tentang Indonesia yang indah. Menurut saya, ini juga kurang sesuai karena kalau kita lihat tamannya tidak kecil (mini), tapi sangat luas dan indah. Saya mengusulkan menjadi Taman Indah Indonesia Mini, itu berarti taman yang indah tentang Indonesia dalam skala kecil (mini). 3. Hari Ibu diperingati setiap 22 Desember. Peringatan Hari Ibu berpangkal tolak dari Kongres Perempoean I pada 22 Desember 1928. Istilah Hari Ibu menimbulkan kerancuan dalam masyarakat kita, banyak yang mengidentikkan dengan Mother's Day di mancanegara, karena pada hari itu sang ibu mendapat hadiah perlakuan istimewa dan lain sebagainya. Padahal, bukan demikian, justru Hari Ibu di Indonesia dimaksudkan untuk memperingati kebangkitan kaum wanita. Untuk menghilangkan kerancuan, sebaiknya istilah tersebut diganti menjadi Hari Kebangkitan Wanita. CHAERUL AMRI R. Kramat Jati 40 Jakarta 13510
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini