Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo, 16 Mei 1981
Ledakan bom di London, yang terjadi di beberapa tempat berbarengan, telah menewaskan puluhan orang dan mencederai ratusan warga lainnya. Ledakan ini mengguncangkan tak hanya warga London yang tengah gembira karena kotanya terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade 2010, tapi juga warga dunia. Sebuah gerakan yang mengklaim dirinya sebagai Organisasi Rahasia Al-Qaidah di Eropa mengaku bertanggung jawab.
Kekerasan, dan juga teror keji itu, menambah warna kekerasan dalam negeri Ratu Elizabeth itu. Sebelumnya kekerasan didominasi gerilyawan Irlandia Utara (IRA). Jika klaim itu benar, Al-Qaidah pelaku aksi teror di banyak stasiun bawah tanah itu. Bisa jadi, ini tak terlepas dari keterlibatan pasukan Inggris di Irak dan Afganistan.
Tempo edisi 16 Mei 1981 pernah mengulas kekerasan yang terus meningkat di Inggris. Kekerasan itu lebih dilatari dendam dan luka sejarah sejak abad XII, ketika Raja Henry II menyerbu Irlandia. Meski Irlandia kemudian dinyatakan merdeka dari Inggris pada Januari 1922, kekerasan tak padam, karena enam wilayah di utara, yang disebut Ulster, tetap memilih bergabung dengan Inggris.
Dalih penyatuan Irlandia oleh gerilyawan IRA inilah yang menjadi pangkal kekerasan yang panjang di Inggris hingga kini. Ribuan orang mati dan lebih banyak yang luka. Tapi itu tak membuat teror berhenti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo