Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Klarifikasi Ahmad Ali
SETELAH membaca laporan utama majalah Tempo edisi 2-8 November 2020 tentang “Jatah Preman Buah Impor”, ada beberapa hal yang perlu saya klarifikasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Artikel berjudul “Jalan Tol Impor Buah”, “Dua NasDem di Pusaran Impor Buah”, “Para Pengimpor yang Istimewa”, dan “Tiga Faksi NasDem dan Perselisihannya” yang menyebutkan keterlibatan Ahmad Ali dalam pengaturan kuota impor buah adalah tudingan yang berlebihan dan merugikan nama baik saya secara serius. Majalah Tempo seperti membangun sebuah cerita untuk mengarahkan opini publik bahwa persoalan impor buah bermasalah dan ada praktik korupsi berupa pungutan liar yang melibatkan saya sebagai kolega Menteri Pertanian di Partai NasDem. Seluruh pemberitaan dalam laporan utama itu jelas tidak benar karena tuduhan tersebut berdasar pada pengakuan satu-dua orang yang tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Framing majalah Tempo terasa makin aneh dan janggal ketika majalah ini menyebutkan beberapa masalah personal yang tidak relevan dengan substansi berita. Pemberitaan tentang surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) yang dihubungkan dengan persoalan hukuman pelanggaran psikotropika pada 2018 jelas bukan persoalan yang relevan dalam substansi laporan utama dan berpotensi pada upaya pembunuhan karakter yang serius. Apalagi fakta masalah personal yang ditulis Tempo tidak akurat karena persoalan pelanggaran psikotropika tersebut terjadi pada 2003 atau 17 tahun yang lalu, bukan pada 2018, seperti cerita yang diarahkan dalam majalah Tempo. Sebagai catatan, saya sudah menulis secara terbuka terkait dengan masalah ini di laman Facebook saya pada 13 September 2018. Jadi sekali lagi, menurut saya, upaya personalisasi masalah tersebut adalah tindakan yang berlebihan.
Terkait dengan tuduhan pengaturan kuota impor buah, dengan ini saya menyatakan bahwa saya sama sekali tidak mengetahui dan tidak pernah terlibat dalam kebijakan impor buah di Kementerian Pertanian ataupun di Kementerian Perdagangan. Informasi yang diberitakan Tempo tentang pertemuan dengan salah satu importir yang melibatkan saya di Pacific Place sama sekali tidak pernah terjadi dan tidak benar. Tak ada sekali pun pertemuan antara saya dan para importir buah, baik di Pacific Place maupun di tempat lain.
Majalah Tempo juga menyebutkan telah menghubungi Ahmad Ali tapi tidak direspons. Dalam beberapa minggu ini, saya betul-betul sedang banyak kegiatan di daerah pemilihan dalam rangka reses, sehingga belum bisa merespons secara khusus majalah Tempo. Jadwal reses saya tersebar di banyak daerah di Sulawesi Tengah dan berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain yang berjarak hingga 500-an kilometer. Sering kali sinyal bermasalah. Ada rencana untuk menjawab majalah Tempo setelah selesai reses dalam bentuk wawancara secara langsung. Saya sangat menyesalkan majalah Tempo mempublikasikan berita tersebut sebelum mendapat konfirmasi dari saya.
Ahmad M. Ali
Jakarta
Seperti ditulis dalam artikel tersebut, penyalahgunaan psikotropika merupakan cerita pada 2018 ketika Anda mendapatkan SKCK untuk menjadi calon anggota legislatif yang tak mencantumkan kejadian pada 2003.
Harga Gas Alam
KAMI, pelaku industri keramik di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, telah memakai gas alam dari Perusahaan Gas Negara selama hampir 40 tahun. Setelah berharap sekian lama realisasi dari Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2016 dan Keputusan Menteri Nomor 89 pada April 2020 tentang penurunan harga gas untuk tujuh sektor industri, termasuk industri keramik, tapi harapan kami sampai surat ini dirilis masih belum juga terealisasi.
Kami mohon rasa keadilan bagi sesama pelaku industri keramik untuk mendapatkan hak-hak kami sebagai pelanggan setia PGN. Saya berharap pihak-pihak yang memutuskan penyesuaian harga gas alam mengakomodasi permohonan ini.
Fendy Yudha
Direktur Utama PT Terra Cotta Indonesia Cirebon
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo