Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lembaga antirasuah ini mendapat Ramon Magsaysay Award dari The Ramon Magsaysay Award Foundation, Rabu pekan lalu. Penghargaan diberikan atas prestasi KPK mengungkap dan menangani perkara korupsi para pejabat negara. KPK juga diapresiasi karena berhasil mengembalikan uang negara senilai US$ 80 juta atau sekitar Rp 823,3 miliar. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan penghargaan itu memacu KPK bekerja lebih baik dalam memberantas korupsi.
Foundation juga memberikan penghargaan kepada gubernur perempuan asal Afganistan, Habiba Sarabi; aktivis sosial Myanmar, Lahpai Seng Raw; dan kelompok anti-perdagangan manusia, Shakti Samuha Nepal. Selain memperoleh piagam, mereka mendapat hadiah uang Rp 513 juta, yang akan diberikan dalam acara serah-terima pada 31 Agustus mendatang di Manila, Filipina.
Ramon Magsaysay Award adalah penghargaan yang diberikan untuk mengenang mantan Presiden Filipina Ramon Magsaysay.
R.M. Marty M. Natalegawa
Menteri Luar Negeri Indonesia ini mendapat gelar doctor honoris causa bidang hubungan internasional dari Universitas Macquarie, Australia. Gelar diberikan oleh Rektor Chancellor Michael Egan dalam upacara di kampus yang berdiri sejak 1967 di Sydney itu, pertengahan Juli ini. Pada saat bersamaan, gelar serupa diberikan kepada Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr.
Penghargaan itu merupakan pengakuan atas peran Marty dalam membangun hubungan internasional, khususnya bilateral antara Indonesia dan Australia. Hubungan kerja sama Indonesia-Australia saat ini dianggap semakin baik. Kedua negara sering saling membantu dalam menghadapi bencana alam hingga kasus terorisme. l
JUARA
Rhogerry Deshycka cs
Empat pelajar Indonesia berhasil menjadi juara dalam Olimpiade Biologi Internasional Ke-24 di Bern, Swiss, pertengahan Juli lalu. Rhogerry Deshycka, siswa SMA Pribadi Bandung, meraih medali emas. Sedangkan ketiga rekannya, Muhammad Farhan Maruli (SMA 78 Jakarta), Kezia Stevanie Tanfriana (SMAK BPK Penabur Gading Serpong, Tangerang), dan Titis Setiyobudi (SMA GBBS Gemolong, Sragen, Jawa Tengah), masing-masing menyabet medali perak.
Mereka menang dalam empat topik praktikum: biologi sel dan molekuler dari trypanosoma brucei; ekofisiologi tumbuhan tentang penentuan kandungan glukosa dari arabidopsis serta menentukan hubungan antara karakteristik bunga dan jenis polinatornya; etologi evolusioner berupa perilaku agresif dari ikan cupang Afrika; dan biosistematik untuk menentukan tujuh spesies mamalia kecil berdasarkan identifikasi tengkorak.
Olimpiade yang digelar pada 14-21 Juli itu diikuti peserta dari 64 negara. Dari akumulasi medali, peserta Indonesia menduduki peringkat keenam. Hasil yang dicapai tim Indonesia tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu, yang hanya berhasil menyabet tiga medali perak dan satu perunggu.
Tahun depan giliran Indonesia akan menjadi tuan rumah Olimpiade Biologi Internasional. Lomba bergengsi anak-anak cerdas itu rencananya diadakan pada Juli 2014 di Bali.
"Putusan itu mahkota hakim. Kalau mahkotanya centang-perenang, lalu apa artinya?"
Anggota Komisi Yudisial, Imam Anshori Saleh, Senin pekan lalu. Ia menilai kasus salah ketik dalam putusan kasasi perkara Yayasan Supersemar adalah bukti keteledoran Mahkamah Agung.
"Mereka punya hak untuk menentukan akidahnya, dan punya hak untuk hidup bebas di kampung kelahirannya."
Pengasuh Pesantren Tebuireng, Salahuddin Wahid, Rabu pekan lalu. Ia menyayangkan sikap ulama Sunni Madura yang memaksa pengungsi Syiah asal Sampang bertobat dan menyepakati sejumlah syarat jika ingin diperbolehkan pulang ke kampung halaman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo