KEHANGATAN se~buah berita merupa~kan salah satu pertimbangan kami untuk menjadikannya sebuah laporan utama. Lihat misalnya kasus~ Bank Duta. Tiga kali berturut-turut kami menjadikannya sebagai laporan utama. Memperlakukan sebuah berita bagaikan sebuah cerita serial, seperti kasus Bank Duta itu, memang tak jarang kami lakukan. Bahkan ada satu peristiwa yang kami turunkan sebagai laporan utama berulang-ulang. Contohnya, laporan utama kami pekan ini, tentang Gerakan 30 September PKI, suatu peristiwa berdarah yang terjadi 25 tahun lalu. Laporan ini, untuk Anda ketahui, merupakan laporan utama yang ketujuh kalinya sejak TEMPO terbit hampir 20 tahun lalu. Memang mengungkap cerita lama, seperti peristiwa gerakan kudeta di akhir September itu, mengandung risiko: salah-salah bisa menjadi pengulangan saja. Namun, kami bersyukur, selalu saja ada hal baru, angle baru, pada setiap kali kami turun dengan laporan utama tentang peristiwa itu. Lantas apa lagi yang baru dari peristiwa berdarah itu dalam laporan utama kali ini? Sejumlah informasi yang diperoleh dari dokumen CIA. Kini, dokumen yang pada beberapa bulan terakhir ini diramaikan oleh wartawan AS, Kathy Kadane, bukan cuma jadi perhatian Kongres AS. Bagi kita, isi dokumen itu juga menjelaskan peran yang dimainkan badan intelijen AS itu, ketika peristiwa terjadi. Bambang Harymurti, yang sedang tugas belajar di AS, mengirim sejumlah bundel dokumen CIA itu, dan melengkapinya dengan mewawancara semua pihak di sana, termasuk Kathy, Marshall Green, bekas Dubes AS di Jakarta. Memang tak mudah bagi Redaktur Pelaksana Susanto Pudjomartono untuk mengkoordinasikan bahan yang begitu banyak, dan menyangkut kebenaran sejarah. "Bahan dokumen itu banyak sekali, dan lepas-lepas," katanya. Banyak juga dari bahan itu yang meragukan, memang. Itu sebabnya, selain melakukan riset yang mendalam, kami masih perlu melengkapinya dengan wawancara berbagai pihak di sini, untuk mengkonfirmasikan dokumen CIA itu. Tugas ini antara lain dilakukan oleh Sri Pudyastuti. Sedangkan penulisan, selain dilakukan oleh Ahmed K. Soeriawidjaja, sebagai penanggung jawab rubrik Nasional, juga dibantu oleh Susanto, Goenawan Mohamad, Amran Nasution, dan Budiman S. Hartoyo, yang juga melengkapinya dengan sebuah kolom. Barangkali, yang juga perlu Anda ketahui adalah, laporan utama ini termasuk salah satu yang sudah lama kami persiapkan. Pengumpulan bahannya sudah dilakukan sejak tiga bulan lalu. Ini, dimungkinkan, karena laporan ini merupakan salah satu dari sekian banyak laporan utama cadangan. yang berada di bawah koordinasi Koordinator Reportase Amran Nasution. Amran, bekas penanggung jawab rubrik Nasional, bersama Rudy Novrianto, sebagai sekretaris tim, telah menyiapkan banyak stok laporan utama. Tugas tim laporan utama cadangan ini bukan cuma mempersiapkan bahan sedini mungkin, dan selengkap mungkin. Juga, bersama Redaktur Pelaksana dan Pemimpin Redaksi, memutuskan kapan bahan yang dipersiapkan itu harus diterbitkan, agar kehangatan tetap terjaga. Salah satu hasil tim laporan utama cadangan ini -- yang telah Anda nikmati --adalah laporan tentang H.R. Dharsono dua pekan lalu. Laporan itu bukan hanya selesai cepat, juga lengkap. Memang, itulah antara lain yang selalu ingin kami berikan untuk Anda semua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini