Adalah hak Ny. Nurdjanah Fatwa untuk menjelaskan posisi perjuangan suaminya, A.M. Fatwa, tidak terlibat dalam kasus peledakan BCA (TEMPO, 24 Juli, Kontak Pembaca). Cuma yang kami (istri para pelaku peledakan BCA) sesalkan adalah ucapannya, ''Saya kaget dan anak-anak saya merasa malu kepada teman- temannya di sekolah karena ayahnya disebut tukang bom.'' Pernyataan Ny. Nurdjanah Fatwa itu telah melukai hati kami dan anak-anak kami. Selama ini anak-anak, keluarga, dan teman-teman kami tak pernah merasa malu mempunyai ayah, saudara, dan teman-teman yang terlibat dalam kasus BCA. Anak-anak kami tetap bersekolah dan bergaul seperti anak-anak yang lain. Lingkungan kami cukup bijaksana, yakni tidak mengaitkan kesalahan suami kami, baik kepada anak-anak maupun kepada kami. Sebetulnya suami kami tidak pernah membenci keturunan Cina secara rasial. Perjuangan mereka adalah sebagai protes rakyat kecil terhadap dominasi ekonomi keturunan Cina di tanah air yang sangat kami cintai ini. Kami semua menyadari bahwa tindakan peledakan BCA itu salah karena lewat kekerasan dan melanggar hukum. Dan suami kami telah menerima ganjarannya. NY. MARDIYAH HAYATI TASRIF, NY. FUADAH BASOEKI S., NY. NENGSIAH EDY RAMLI, NY. MU'IYAH ZAYADI Jalan Ulujami Raya, Gang Batako RT 007/01 No. 46 Pesanggrahan Kebayoran Lama - Jakarta Selatan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini