Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Koplak Iron Man Yogya

5 Juli 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ASAP mengepul di sebuah ruangan. Robot itu melaju melewati polisi tidur, melalui ruang-ruang dengan sejumlah rintangan. Koplak, begitu Farid Irawan, Noer Aziz Ismail, Wahyu Wijanarko, dan Louiz Rizki Ramelan menamakan karyanya, menemukan sumber api. Air dari selang di sisi kanan-kiri Koplak memadamkan nyala lilin.

Dengan gerak atraktif, Koplak yang didesain tim robot Fakultas Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada itu menang dalam Kontes Robot Cerdas Indonesia kategori robot beroda di Universitas Negeri Malang, Jawa Timur, dua pekan lalu. Tahun depan Koplak akan berlaga di Trinity College Fire Fighting Robot Contest di Harvard, juga berhak menuju Robogames di San Francisco, Amerika Serikat.

Bentuk Koplak segi empat dengan tiga penampang utama: atas, tengah, dan bawah. Ukuran setiap sisi sekitar 30 sentimeter, dibuat dari bahan akrilik. Di penampang tengah terdapat mainboard, aneka driver, dan tangki air. Juga ada tiga jenis sensor: tiga sensor jarak, dua sensor panas, dan empat sensor garis.

Penampang atas berfungsi sebagai dudukan kipas angin dan dua selang. Kipas ini berfungsi ketika tangki tak bekerja. Untuk bermanuver, robot ini menggunakan dua roda utama. Penggeraknya dinamo dengan sumber energi dari baterai 14 volt yang dapat diisi ulang. Perintah melangkah ditentukan melalui program komputer.

Noer Aziz mengatakan Koplak yang mulai digarap pada Desember tahun lalu itu meniru konsep robot dalam film Iron Man jenis land follower—bergerak memakai sensor untuk mengikuti garis. Agar gerak robot dua kilogram ini stabil, pada bagian depan ditambah roda bebas dari sendok sayur. Ini berguna ketika melewati gundukan. ”Mulanya sendok makan, tapi sering nyangkut,” kata Noer Azis.

Selain sebagai penyeimbang, kata Noer Aziz, pemakaian sendok untuk menekan biaya. Pun tangki air yang cukup dari bekas botol deodoran. Total dana pembuatannya menjadi murah: Rp 4 juta. Kontestan lain dibuat dengan biaya di atas Rp 10 juta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus