Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SUSUNAN kabinet baru itu akhirnya terbentuk juga. Presiden Kiai Haji Abdurrahman Wahid mengumum-kannya, Rabu dua pekan silam. Peng-umuman susunan kabinet yang lebih awal dari rencana ini kontan mengundang spekulasi. Soalnya, sebelumnya Gus Dur berniat membicarakan nama-nama para menteri baru bersama wakilnya. Ternyata, pertemuan antara keduanya berlangsung hanya beberapa jam sebelum Sekretaris Kabinet Marsillam Simanjuntak membacakan daftar menteri baru.
Spekulasi seperti menemukan bukti ketika Wakil Presiden Megawati Sukarnoputri tak datang di acara pengumuman susunan kabinet. Walaupun Gus Dur dengan enteng mengatakan Megawati tidak hadir karena sedang mandi, orang telanjur percaya pasti ada apa-apa di baliknya. Ketidakhadiran itu ditafsirkan sebagai puncak ketegangan politik antara Megawati dan Presiden Abdurrahman.
Daftar menteri baru itu sendiri mengejutkan orang ramai. Nama-nama seperti Prijadi Praptosuhardjo dan Rizal Ramli ternyata masuk dalam line-up. Padahal, selama ini mereka dikenal sebagai tokoh kontroversial. Prijadi tak lulus tes fit and proper yang dilakukan Bank Indonesia untuk menyeleksi integritas para bankir. "Pengangkatan Prijadi merupakan titik lemah buat Gus Dur, dan tidak enteng untuk mengatasinya," kata pengamat ekonomi Umar Juoro kepada TEMPO Interaktif.
Adapun Rizal dicurigai terlalu memihak perusahaan besar seperti Freeport dan Texmaco. Ia juga dikenal sebagai pengkritik tajam program pemulihan ekonomi IMF untuk Indonesia. Tak mengherankan bila sesaat setelah pengumuman, beredar isu bahwa Megawati dan sejumlah menteri terpilih bakal mundur karena merasa kecewa.
Bagaimana tanggapan masyarakat atas kabinet baru ini? Sebagian besar responden TEMPO merasa tak puas dengan susunan kabinet yang baru. Apalagi, menurut peserta jajak pendapat, komposisi para menteri itu kurang mewakili kepentingan Megawati sebagai ketua partai politik yang meraih kursi terbanyak di parlemen. Padahal, dialah yang bakal menjalankan roda pemerintahan sehari-hari sesuai dengan keputusan presiden mengenai pembagian wewenang.
Toh, responden cukup arif. Meskipun menganggap kepentingan Wakil Presiden kurang terwakili di kabinet, mayoritas responden setuju Megawati tetap duduk di kursi jabatannya. Dengan kata lain, peserta jajak pendapat mendukung keputusan Megawati membatalkan niatnya untuk mundur. Alasan utama mereka adalah demi kepentingan bangsa. Seandainya dia turun dari kursi orang nomor dua di Republik, responden khawatir proses perbaikan ekonomi bangsa ini akan makin lambat. Selain itu, keputusan untuk mundur hanya akan mempertegas dugaan bahwa duet Gus Dur dan Megawati retak.
Pendapat responden tampaknya mencerminkan penerimaan dan kepuasan mereka terhadap kerja sama antara Gus Dur dan Megawati selama ini. Walau masih ada kekurangan di sana-sini, duet tersebutlah yang paling diterima publik. Atau, dengan kata lain, keduanya masih mendapatkan simpati dari rakyatsebuah bentuk lain dari apa yang disebut sebagai legitimasi.
Duet yang retak jelas tak menguntungkan siapa pun. Sebab, seperti kata Umar, keretakan Presiden dan wakilnya sangat mengkhawatirkan pasar. Perbaikan hubungan di antara keduanya membutuhkan waktu. "Karenanya, Megawati jangan sampai mengundurkan diri," kata Umar. Wicaksono
Bagaimana tingkat kepuasan Anda terhadap susunan anggota kabinet baru? | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Biasa | 52%Tidak Puas | 27% | Puas | 18% | Sangat Tidak Puas | 2% | Sangat Puas | 1% | | Apakah anda setuju menteri-menteri yang tidak puas ikut mengundurkan diri? | Ya | 60% | Tidak | 40% | | Bila ya, mengapa Anda menjawab demikian? | Keputusan presiden bertentangan dengan keinginan wakilnya | 61% | Banyak wakil PDI-P yang tergusur dari kabinet | 42% | Menteri-menteri itu sulit diajak bekerja sama | 38% | Ada beberapa menteri yang kontroversial | 36% | Gus Dur tidak bisa dipercaya | 17% | Yang memimpin negara ini lebih baik kaum lelaki saja | 3% | Kurang memberikan motivasi kerja | 3% | Responden boleh memberikan lebih dari satu jawaban | | Bila tidak, mengapa Anda menjawab demikian? | Demi kepentingan bangsa | 60% | Memeperlambat prases perbaikan ekkonomi | 38% | Memperburuk citra pemerintah Indonesia di mata asing | 30% | Hanya akan mempertegas dugaan bahwa duet Gus Dur dan Megawati retak | 23% | Pemimpin wanita yang mampu menjalankan tugas saat ini | 4% | Situasi di Indonesia akan semakin buruk | 2% | Karena pengorbanannya kepada partai | 1% | Responden boleh memberikan lebih dari satu jawaban | | Apakah komposisi anggota kabinet sudah mewakili kepentingan Megawati? | Ya | 31% | Tidak | 68% | Tidak Tahu | 1% | | Bila tidak, apakah Anda setuju bila Megawati Sukarnoputri mundur dari jabatannya sebagai wakil presiden? | Ya | 25% | Tidak | 75% | | |
---|
Metodologi jajak pendapat :
MONITOR juga ditayangkan dalam SEPUTAR INDONESIA setiap hari Minggu pukul 18.00 WIB
Independent Market Research
Tel: 5711740-41, 5703844-45 Fax: 5704974
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo