Menolak Kenaikan Biaya Kuliah

SAYA, mahasiswa Universitas Katolik Parahiyangan (Unpar), Bandung, semester 6, sangat kecewa atas dikeluarkannya SK Rektorat dan Yayasan tentang kenaikan biaya kuliah (SKS, asistensi, praktikum, dan studio) dan kewajiban administrasi (registrasi, pengembangan, dan dana kegiatan mahasiswa).

Universitas beralasan, kenaikan ini adalah untuk menutupi defisit anggaran universitas. Namun, kami tidak diberi keterangan yang jelas mengenai ”defisit” ini dan tidak diberi kesempatan berunding di forum terbuka mengenai kenaikan ini, yang tentu saja menambah beban biaya hidup yang saat ini cukup berat.

Sementara itu, universitas baru-baru ini tidak segan merintis ”proyek-proyek mercusuar”, seperti pembangunan gedung baru dan pagar baru. Saya beranggapan, selama ini pengelolaan dana universitas tidak efisien, misalnya pemberian beasiswa (Dharmasiswa) dan lain-lain, yang sering kali menyimpang dan tidak jelas sasarannya.

Saya berharap, jika SK ini tetap diberlakukan, pihak universitas dan yayasan memberikan penjelasan terbuka kepada seluruh mahasiswa dan membuka forum diskusi yang melibatkan semua pihak. Ketidakjelasan akan menimbulkan keresahan.

Nama dan alamat ada pada redaksi