Mundur Bukan Langkah Terbaik Risma

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhir bulan lalu menjadi sorotan setelah mengungkapkan rencana mundur di hadapan satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Munculnya pernyataan itu diduga akibat besarnya tekanan politik terhadapnya. Kepada Tempo, Risma pernah mengungkapkan perihal tekanan politik itu, dan menyatakan siap mundur.

Sikap Risma itu juga tak lepas dari pengangkatan Wisnu Sakti Buana sebagai Wakil Wali Kota Surabaya. Wisnu, yang menggantikan Bambang Dwi Hartono, merupakan satu dari pendukung pelengseran Risma sebagai Wali Kota Surabaya dua tahun silam. Bahkan Risma tak hadir saat Wisnu dilantik.

Salah satu ketidakcocokan, Wisnu bersemangat mendukung proyek jalan tol tengah Kota Surabaya bernilai Rp 9,2 triliun, sedangkan Risma menolaknya. Proyek jalan tol yang dirancang sejak 2006 itu sudah dimenangi PT Margaraya Jawa Tol. Namun, karena kesulitan dana, perusahaan itu gagal memulai proyek ini.

Pada pertengahan 2010, di ujung pemerintahan Wali Kota Bambang D.H., Margaraya menyatakan telah membentuk konsorsium pendanaan baru. Mereka menyatakan siap memulai pembangunan. Risma, yang sejak Oktober 2010 memimpin Surabaya, menolak proyek yang dianggapnya tak diperlukan warga Surabaya itu. Pengusaha berusaha melunakkan sikapnya. Namun Risma tetap pada pendiriannya.

Kamis, 27 Februari 2014, Risma mengatakan sudah pamitan kepada sejumlah pendukungnya. Langkah Risma ini pun langsung mendapat reaksi dari pengurus teras PDI Perjuangan. Bahkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sampai datang langsung menemui Risma. Megawati berupaya "mendamaikan" Risma dan Wisnu. Risma ternyata memilih tetap bertahan sebagai wali kota.

Langkah Risma bertahan sesuai dengan sebagian besar pendapat pembaca Tempo.co. Jajak pendapat Tempo.co memperlihatkan dukungan kepada Risma. Sebanyak 67,3 persen pembaca Tempo.co menganggap mundur bukan langkah terbaik bagi Risma.

Indikator Pekan Ini

Percayakah Anda, sidang kasus Bank Century yang sudah mulai digelar akan mampu membuktikan siapa sesungguhnya aktor di balik skandal ini? Kami tunggu jawaban dan komentar Anda di www.tempo.co.