Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Dari Redaksi

Naro ditolak

Berita politik tak selalu jadi berita besar. kali ini Tempo menyajikan laporan utama tentang gejolak di tubuh PPP. berbagai daerah menolak naro. sebagian tim laput, rustam, muchsin, liston dan yopie.

15 April 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

POLITIK itu ibarat musim. Ada saat-saat berita politik menjadi berita besar, dan tampil di halaman satu media. Ada pula masa berita politik cuma muncul di halaman dalam. Saat-saat menjelang Pemilu 1987 sampai Sidang Umum MPR Maret tahun lalu, misalnya, kami berkali-kali menurunkan Laporan Utama tentang "pertarungan" Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrasi Indonesia, dan Golongan Karya di arena kampanye pemllu maupun ketika wakil-wakil rakyat terpilih dari ketiga kekuatan politik itu memperjuangkan misi mereka di gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta. Usai Sidang Umum MPR berita politik bagaikan masuk musim kemarau. Tapi namanya cuaca terkadang bisa tak menentu juga. Hari-hari ini, misalnya, sekalipun musim kemarau hampir tiba, toh hujan masih suka mengguyur di mana-mana. Begitu pula isu politik. Ternata hari-hari ini muncul isu yang tak diduga-duga. Ada heboh PDI dan ada heboh PPP. Untung, kami siap menghadapi penyimpangan "musim" itu. Minggu ini. misalnya, kami memutuskan menurunkan Laporan Utama tentang perubahan angin dalam PPP. Semula hampir semua daerah sepakat mencalonkan kembali H.J. Naro untuk menduduki kursi ketua umum partai berlambang bintang itu, tapi hari-hari ini bermunculan suara tak setuju dari mana-mana - termasuk Jakarta, yang selama ini dianggap basis-pendukung Naro. Namun, tak mudah bagi kami menyajikan berita yang lengkap mengenai "gejolak" dalam tubuh PPP ini. Ketua Umum PPP, Naro, tak gampang diwawancarai, sekalipun berbagai pintu telah kami ketuk untuk tokoh kontroversial di panggung politik itu. Apalagi saat ini Naro, yang sudah cukup lama bercokol kuat di puncak kepemimpinan PPP, menjadi tokoh yang digoyang massanya. Karena itu kami memutuskan menulis "heboh" PPP menjadi Laporan Utama, meski muktamar partai itu baru akan berlangsung Agustus nanti. Mengapa sebagian daerah mulai meragukan kepemimpinan Naro? Sejumlah repor ter yang biasa meliput berita politik, seperti Rustam F. Mandayun, Ahmadie Thaha, Priono B. Sumbogo, Tri Budianto Soekarno, Diah Purnomowati, kami terjunkan untuk mendapatkan jawaban tersebut. Setelah informasi mereka kumpulkan dari banyak kalangan --dari kubu Naro, dari kelompok penentang, maupun dari pihak netral -- liputan tim reporter itu didiskusikan lagi dengan para penulis Laporan Utama, yang terdiri dari Amran Nasution, Budiman S. Hartoyo, dan Putut Tri Husodo. Diskusi seperti itu wajib. Karena tak jarang dari diskusi semacam itu, yang biasa berlangsung dengan seru, muncul hal-hal tak terduga bagi kelengkapan Laporan Utama. Bila dalam laporan para reporter itu ditemui hal-hal yang belum terjawab, kami segera menugaskan mereka untuk melengkapinya. Untuk Laporan Utama minggu ini, diskusi dipimpin Redaktur Pelaksana Susanto Pudjomartono. yang membawahkan rubrik Nasional. Seperti biasa, sebuah tulisan, apalagi Laporan Utama, tak cuma kami rangkum dari hasil wawancara, tapi juga berdasarkan riset kepustakaan dan hasil diskusi. Sekalipun sebagian anggota tim Laporan Utama minggu ini menjalankan ibadat puasa, tak berarti mereka tak dituntut untuk bekerja keras seperti biasanya. Tanpa kerja keras tak mungkin kami bisa menyajikan sebuah tulisan yang lengkap, dan enak dibaca.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus