Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun kalangan eksekutif (pemerintahan Habibie) mempunyai niat kuat untuk mengusut tuntas mantan presiden Soeharto yang terlibat KKN dan telah banyak memproduksi berbagai kebijakan yang merugikan rakyat, menurut dugaan saya, sikap positif itu tidak akan mendapat dukungan dari ABRI.
Alasannya, bila kasus KKN dan aneka penyelewengan itu diungkap tuntas, komunitas ABRI termasuk yang akan dipermalukan. Sebab, pelaku KKN dan aneka penyelewengan itu adalah para pejabat Orde Baru yang sebagian purnawirawan ABRI atau ABRI aktif yang dikaryakan.
Sebagaimana diketahui, sepanjang rezim Orde Baru berkuasa, berbagai jabatan sipil berada di tangan militer. Jabatan presiden dan wakil presiden, menteri, gubernur, direktur jenderal, inspektur jenderal, wali kota, bupati, camat, dan sebagainya dikuasai oleh militer. Logikanya, pengusutan secara tuntas terhadap mantan presiden Soeharto bukan saja akan merembet kepada pejabat tinggi lainnya, tapi juga akan sangat membuat komunitas ABRI dipermalukan. Sebab, ternyata komunitas ABRI melakukan "malapraktek" tidak saja di sektor militer, tapi juga di sektor sipil.
Tentunya pimpinan ABRI yang sangat berkepentingan memperbaiki citra dan wibawa ABRI, yang kian hari kian merosot, dengan berbagai usaha akan mencegah upaya-upaya pengusutan secara tuntas terhadap kasus KKN dan aneka penyelewengan lainnya. Itu berarti proses pengusutan terhadap mantan presiden Soehato tidak akan sampai kepada penyelesaian yang memuaskan.
Belum lagi berbagai tragedi berdarah yang terjadi sepanjang Orde Baru (Aceh, Tanjungpriok, Haur Koneng, Pembajakan Woyla, Komando Jihad, kasus penembakan mahasiswa, kasus penyerbuan DPP PDI 27 Juli, kasus Banyuwangi, dan sebagainya) yang, bila diungkap kembali dan diusut secara tuntas, akan memalukan. Karena itu, berbagai tragedi berdarah itu pun tidak akan pernah diselesaikan dengan baik, sebagaimana berlaku pada kasus KKN dan aneka penyelewengan lainnya.
Lihat saja kasus penculikan aktivis, yang diselesaikan secara "baik" hanya dengan memecat Prabowo, tanpa membawanya ke mahkamah militer. Sebentar lagi, drama pengusutan terhadap mantan presiden Soeharto pun (beserta keluarga dan kroni-kroninya) akan memasuki babak akhir, yang tentu saja sangat antiklimaks.
Bambang Agus Setiadji, S.E.
Jalan Mustika Jaya II No. 17
Rawamangun, Jakarta Timur 13220
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo