Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartun

Nyonya nyonya urang awak

Yayasan pembina pembangunan sumatera barat (yp2sb) organisasi orang minang dirantau, mengadakan malam dana di hotel borobudur jakarta. menampilkan balet dari vienna state opera company. (ils)

26 Juni 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUASANA Austria terasa hendak diungkapkan. Lagu Wein, Weib und Gesang mengalun. Disusul oleh alunan An der Schonen Blauen Donau. Dan masuklah 28 pasang debutante Melayu. Yang perempuan, mengenakan baju panjang putih. Pasangannya (tentu saja harus laki-laki) stelan jas rapi hitam putih, pakai kemeja rumbai-rumbai dan pada pinggang,nya ada ikat pinggang tebal (agar tegak dan ramping) yan jamaknya dinamakan dinner jacket. Beberapa menit mereka melantai beriramakan walza, sementara sang kepala rombongan yang orang Austria sibuk menggelengkan kepala, tangannya berseliweran untuk memberi aba-aba dan kode pasangan-pasangan yang salah tingkah dan langkah. Bisa dibayangkan, bagaimana kacaunya kalau (misalnya) Emmy Salim dan Fauzan Ramon yang biasanya berdansa berjingkrak-jingkrak di diskotik Tanamur, kemudian harus bergerak irama walza. Demikian juga itu peragawati yang namanya Atiek Sinuko atau Nisye Yunus atau Fred Daryanto yang semuanya jadi debutante, irama walza adalah dansa buat nenek atau orangtua mereka. Untung saja, lantai ruang Flores hotel Borobudur tidak begitu besar. Bukan ruang salon dansa di Wina, sehingga salah langkah bisa terhindar. Kemudian dipertunjukkan beberapa adegan balet dari Vienna State Opera Company. Cukup bagus. Setelah musik mengalun lagi untuk umum, turunlah Maida dan Hasyim Ning. Emil Salim merangkul Nelly Adam Malik, dan banyak lagi pasangan lain. Y.P.2.S. B. Singkatan ini bukan kode rahasia tapi kependekan Yayasan Pembina Pembangunan Sumatera-Barat, organisasi orang Minang di rantau (dan yang sudah jadi orang gede dan sukses) untuk membantu kampuang nun jauh di mato. Malam dansa di atas adalah malam Austria di Hotel Borobudur, hasil keriasama hotel itu -- KLM -- kedutaan Austria atas prakarsa nyonya Maida Hasyim Ning. Dengan harga karcis Rp 20.000 per orang, kita bisa berdansa, makan minum sambil melihat tari balet (yang di Austria termasuk kelas wahid) sambil menyumbang. Didirikan lima tahun yang lalu, yayasan ini nyatanya telah banyak mengadakan berbagai aktivitas. Maklum niat dan prasarana cukup besar. Dipimpin oleh Nelly Adam Malik, yayasan dalam jangka panjangnya akan mendirikan sebuah rumah sakit untuk ibu dan anak. Di Sumatera Barat tentunya. Selama ini, mereka telah tiga kali paling tidak memutar film (yang berbau Minang satu: Salah Asuhan), berkali-kali mengadakan malam dana (termasuk malam Halalbihalal di rumah Adam Malik dengan pertunjukan "jual suara" bagi beberapa orang nyonya gede yang menyanyi) dan tentu saja tidak lepas dengan perkumpulan arisan. Kabarnya bukan sembarang arisan yang cuma mengumpulkan uang, dilotre sambil sedikit mengadakan pameran kekayaan. Menurut peraturan, anggota yayasan yang ikut arisan diharuskan cari donatur dan uang yang dikumpulkan dipotong 10% untuk yayasan. Hasil konkrit selama ini: menyumbang tiga buah RS di Bukit Tinggi dan Padang Panjang. Sebuah klinik juga telah didirikan di Jakarta. Beberapa sekolah di sana. dilengkapi dengan alat-alat yang diperlukan. Waktu pasar Bukit Tinggi kebakaran, yayasan juga tidak berpangku tangan. "Usaha ini itu akan kami jalankan terus", ujar nyonya Ilham Marasimin Murphy yang jadi Sekretaris II. Tentu saja yayasan ini akan berjalan semakin laju. Maklum setumpuk nama-nama cukup berbobot seperti nyonya Nursyah Kartakusumah, nyonya Rachmi Hatta, Dr. Yetty Noor atau nyonya Rahman Tamin. Sementara Hotel Borobudur dan KLM untuk malam Austria akhir Mei kemarin, telah menyumbangkan 2 juta rupiah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus