Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Maut Di Km 13 Medan-Belawan

Mobil citroen dengan pengemudi s,31, dan temannya a,19, menabrak pohon di jurusan medan-belawan. pengemudi s. meninggal, sedang a. luka berat. konon mereka, seorang pejabat dan hostes. (krim)

26 Juni 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MOBIL Citroen BK 3131 P warna merah hati yang baru dibeli drs S,2 bulan lalu ringsek. Sedang pengemudinya, S sendiri, beberapa saat setelah menderita luka parah, di Rumah Sakit Umum Pusat Propinsi di jalan Prof. Mohd. Yamin, Medan, akhirnya meninggal. Tak ada pesan apapun kepada keluarganya. Dia sudah mempunyai anak empat orang, sementara isterinya dalam keadaan hamil tua malam itu menunggu di rumah mereka di jalan Gembung Medan. Pada Rabu malam naas 9 Juni itu drs S (31 tahun) bersama seorang teman wanitanya, nama A berangkat ke Belawan dengan mobil Citroen itu. Sekitar jam 9.30 S menjemput A di klab malam Bali Plaza di jalan Kumango Medan. Sebelumnya wanita itu bekerja di klab malam Tropicana. Tapi karena klab ini sedang tutup, ia pindah sebentar ke Bali Ylaza. Malam itu S mengajak A ke Belawan untuk makan kerang. Menurut seorang teman A di Bali Plaza ia agak berat hati diajak S. "Tapi bapak itu mendesak juga", katanya. "Malah terus menunggu di dalam mobil, sementara A belum selesai 'dinas' di sana". Dia seorang hostes. Akhirnya, entah mengapa A juga tidak menampik. Sekitar jam 10.30 malam itu mereka berangkat ke Belawan. Hanya itu saja yang dapat diketahui sebelum kejadian maut itu. Setelah itu mereka terpaksa digotong ke RSUPP dalam keadaan luka-luka. Belakangan baru diketahui, drs S ketika hendak kembali ke Medan sekitar jam 3.00 subuh dan melarikan Citroennya dalam kecepatan tinggi, menabrak sebuah pohon mahoni di tepi jalan Medan - Belawan, di km 13. Masakan Bisa A sendiri, yang ketika laporan ini ditulis masih dirawat di RSUPP, masih sulit diajak bicara. Ia ditempatkan di salah satu kamar di rumah sakit itu, dalam keadaan luka parah. Sedangkan drs S yang sehari-hari dikenal sebagai pejabat yang menduduki posisi penting di Kantor Inspeksi Pajak Medan, mayatnya dikebumikan besoknya. Entah bagaimana caranya, mayat S konon dikeluarkan dari rumah sakit tanpa ada isum et repertum. Sedang mobil Citroen yang sudah ringsek itu yang semula dibawa ke Kantor Polisi Lalu Lintas di jalan Pemuda Medan, dua hari kemudian sudah "hilang". Sampai sekarang tak ada penjelasan resmi dari fihak kepolisian mengenai kejadian di jalan Medan - Belawan malam itu. Sehari setelah kejadian, ada beberapa orang yang kelihatan sibuk mendatangi beberapa kantor surat kabar di Medan. Di antara mereka ada yang memohon pada redaksi -- juga melalui telepon-untuk tidak menyiarkan kematian drs S di dalam mobilnya ketika bersama A. 'Tolonglah supaya nama A tidak disebut-sebut", katanya. Tapi beberapa surat kabar toh menyiarkan juga. Lengkap. Sementara itu orang-orang di Kantor Inspeksi Pajak di Medan saling mengelak diri bertemu dengan wartawan. Atau tutup mulut. Mereka seperti "ketakutan" ditanyakan soal kematian pejabat di instansi yang basah itu. Aneh juga. Sebabnya belum diketahui pasti sampai sekarang. Sedangkan S sendiri, menurut sumber TEMPO, "sudah lama berkenalan dengan A". Kalau dia tidak kenal ramah, "masakan bisa dibawanya. A sering dibookingnya". Hostes yang tinggal di jalan Makmur Gang Sehat Medan adalah anak ke-6 dari 12 bersaudara dalam keluarganya. Ia seorang janda dan punya anak baru berumur 20 bulan. Menurut pengakuan ibu A yang sedang menunggu anaknya di RSUPP, "A diceraikan suaminya ketika anak mereka baru berumur 2 bulan". Si nenek, sebentar teringat pada cucunya. "Anaknya sangat bijak", katanya. Wanita muda yang baru berusia 19 tahun iu terpaksa bersabar hati tinggal di rumah sakit. Pada tubuhnya masih dipasang slang. Air seninya masih mengeluarkan darah. Sedang dalam kecelakaan itu, muka dan pipinya ikut rusak. Ia duduk di depan, di samping sang doktorandus .

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus