Partai Berbohong

Menurut Anda, apakah partai politik jujur dalam melaporkan dana kampanye mereka ke Komisi Pemilihan Umum?
Ya
	8,13%	56
Tidak
	85,63%	590
Tidak Tahu
	6,24%	43
Total	100%	689

INDONESIA Corruption Watch menilai laporan dana kampanye partai politik kepada Komisi Pemilihan Umum sangat buruk. Sebagian besar partai hanya memasukkan nomor rekening dan saldo awal dana kampanye. ”Padahal laporan harus berisi catatan penerimaan dan belanja kampanye,” kata Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Ibrahim Fahmy Badoh. Sebagian besar responden Tempo Interaktif dalam jajak pendapat pada 11-18 Maret lalu juga tak yakin, partai-partai jujur melaporkan dana kampanye mereka.

KOMENTAR

Saya enggak pernah percaya pada perpolitikan di Indonesia, terutama parpolnya.

(Uli Siregar, Jambi)

Parpol jujur melaporkan dana kampanye? Enggak mungkin. Masih banyak tuh indikasi money politic yang terjadi di daerah-daerah pinggiran.

(Alfiandri Reza, Bandung)

Kalau jujur bukan parpol namanya. Teman, lawan, uang, segalanya jadi semu kalau sudah berbau parpol.

(Didot, Ponorogo)

Indikator Pekan Ini Keinginan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merajut lagi tali komunikasi dengan Megawati Soekarnoputri ternyata tak bersambut. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Effendi Simbolon menyatakan, Megawati tidak mempunyai kepentingan bertemu dengan Yudhoyono. ”Pertemuan dengan dia tidak ada dalam agenda,” kata Effendi, Senin pekan lalu. Effendi menanggapi pernyataan Yudhoyono, yang menyatakan dia ingin membangun kembali komunikasi dengan Megawati. ”Andai kata besok Ibu Mega bilang ’Saya mau bertemu dengan SBY’, saya pun dengan senang bertemu dengan beliau besok juga,” kata Yudhoyono. Menurut Anda, apakah sebaiknya Megawati memenuhi ajakan Yudhoyono untuk bertemu? Kami tunggu jawaban dan komentar Anda di www.tempointeraktif.com.