Pasukan PBB Belum Perlu

Sejak lengser dari jabatan presiden Mei tahun lalu, tampaknya Soeharto melakukan "puasa bicara". Tapi, pertengahan bulan ini?setelah hampir satu tahun?mantan orang nomor satu di Indonesia ini akhirnya "buka puasa" dengan kesediaannya untuk diwawancarai oleh Yomiuri Shimbun, sebuah surat kabar Jepang.

Dalam wawancaranya dengan Takao Hishinuma? koresponden harian itu?Soeharto meragukan bahwa pemilihan umum 7 Juni mendatang bisa dilaksanakan secara jujur dan adil. "Dulu saja, pelaksanaan pemilu yang jujur dan adil sulit dilaksanakan, padahal hanya diikuti oleh tiga partai, apalagi sekarang saat pemilu diikuti oleh 48 partai," begitu katanya, seperti yang dimuat dalam Yomiuri Shimbun edisi 14 April 1999.

Keraguan mantan presiden yang berkuasa selama 32 tahun itu ternyata hanya disetujui oleh 531 pengakses Jajak Pendapat Indikator. Sementara itu, sebagian besar atau 1.082 pengakses berpendapat sebaliknya dan sisanya menjawab tidak tahu.

Jajak pendapat yang dilakukan TEMPO Interaktif ini memang tidak bersifat ilmiah, karena kami tak bisa memperoleh data para pengakses secara pasti. Meskipun begitu hasil "main-main" memperlihatkan bahwa sebagian besar pengakses tetap percaya bahwa pemilu mendatang bakal berlangsung jurdil.

Apakah anda setuju dengan pernyataan Soeharto bahwa pemilu mendatang tidak akan berlangsung jurdil? (17 - 24 April 1999)
Setuju	30,1%	531
Tidak setuju	61,2%	1082
Tidak tahu	8,7%	154
Total ..................................... :	100%	1767

---

Jajak Pendapat Selanjutnya:

Untuk pekan depan, rubrik ini akan mempermasalahkan apakah pemerintah bersalah dalam kebocoran dana Jaring Pengaman Sosial (JPS). Anda bisa ikut menyatakan pendapat dengan menyatakan salah, tidak salah, atau tidak tahu di http://www.tempo.co.id
Selamat mengikuti.