Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Harga jual senjata SS-1 Pindad adalah antara Rp 3.000.000 dan Rp 4.862.500. Perbedaan harga ini bergantung pada jenis/varian dan kelengkapannya. Senjata SS-1 mempunyai beberapa varian dan berbagai jenis kelengkapan/aksesori sebagai pilihan. Untuk penjualan di dalam negeri, kami menjual dalam rupiah, sedangkan untuk penjualan ekspor dalam dolar AS.
- Untuk penjualan di dalam negeri, PT Pindad tidak mendapatkan hak monopoli penjualan senjata, tapi harus bersaing dengan pemasok produk impor (importir), umumnya swasta, sedangkan pasar dalam negeri justru bersifat monopsoni (pembelinya tunggal). PT Pindad mendapat preferensi dalam menjual produk-produknya kepada TNI dan Polri sebagai produsen dalam negeri yang sekaligus sebagai potensi nasional dalam menghasilkan produk untuk TNI dan Polri.
- Mengenai kalimat lengah berkompetisi, lamban, dan tidak efisien, sampai saat ini kami telah menjual SS-1 dan produk lainnya ke berbagai negara dengan harga dan kualitas yang bersaing secara internasional karena penjualannya dilakukan secara tender internasional. Beberapa di antaranya justru melakukan repeat order karena puas dengan produknya. Kami telah melaksanakan berbagai upaya efisiensi dan peningkatan kinerja perusahaan yang dimulai dengan restrukturisasi perusahaan di segala bidang sejak 1996. Kami juga terus-menerus melakukan bench marking untuk produk dan perusahaan sejenis guna mengukur kemampuan bersaing dan kinerja perusahaan kami, sehingga sejak 1998 perusahaan mendapat laba dari yang semula merugi terus. Laba tersebut secara konsisten dapat dipertahankan hingga saat ini serta prediksi tahun-tahun mendatang. Untuk memenuhi keinginan pasar, semua divisi di PT Pindad telah mendapatkan sertifikat mutu ISO 9000.
- Untuk senjata SS-1, PT Pindad telah menjual lebih dari 100 ribu pucuk, dan PT Pindad memberikan garansi penuh selama lima tahun karena kami yakin akan kualitas produk kami. Di samping itu, PT Pindad memberikan service berupa asistensi teknik, yaitu suatu kegiatan untuk membantu TNI dan Polri dalam tata cara penggunaan senjata yang benar, dan menyelesaikan keluhan-keluhan yang terjadi serta mendapatkan masukan dalam pengembangan selanjutnya.
- Mengenai cerita laras bengkok, orang yang mengerti senjata pasti tahu bahwa tidak ada senapan serbu yang akan bengkok larasnya karena panas atau tidak tahan panas. Sebab, kalau senjata/senapan serbu (merek apa pun) karena dioperasikan untuk menembak mengalami kenaikan panas secara berlebihan pada larasnya, akan terjadi cook-off (peluru meledak tanpa dipukul pelatuk) lebih dulu sehingga senjata akan berhenti digunakan. Dari kegiatan kami mendatangi satuan-satuan pengguna secara langsung, tidak pernah dijumpai keluhan adanya laras bengkok karena panas atau tidak tahan panas. Yang pernah terjadi adalah sebuah senjata larasnya bengkok karena terjatuh sewaktu dipakai terjun dari ketinggian 1.500 feet. Dan senjata SS-1 sendiri dalam proses pembuatannya juga telah lulus persyaratan uji endurance test. Jadi, sebenarnya cerita mengenai laras bengkok karena senjata ditembakkan tidak lebih dari cerita khayalan dari mulut ke mulut yang tidak pernah ada kenyataannya.
TIMBUL SITOMPUL
Kepala Departemen Humas
PT Pindad
Sebelum berita diturunkan, koresponden TEMPO di Bandung telah berupaya meminta penjelasan, tapi pemimpin Pindad tak bersedia diwawancarai. Terima kasih atas tanggapannyaRed.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo