Penjelasan soal Hak Asasi Manusia

Merujuk tulisan "Drama Expresso Yang Bikin Repot" (TEMPO, 14 Maret 1992, Laporan Utama), khususnya paragraf ke-2 pada kolom terakhir, agar tidak memberikan gambaran yang keliru tentang sidang Komisi Hak-Hak Asasi Manusia (KHAM) ke-48, kami perlu memberikan penjelasan sebagai berikut. Adalah tidak benar apa yang ditulis oleh TEMPO bahwa "... Indonesia masih masuk dalam daftar 22 negara yang menurut komisi harus mendapat perhatian khusus soal hak asasi manusianya." Kurang jelas bagi kami apa yang menjadi dasar rujukan TEMPO sehingga bisa menyimpulkan demikian. Terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang serius di berbagai negara yang memerlukan pemantauan lebih lanjut sidang KHAM kali ini memang mengeluarkan sebanyak 22 resolusi dan keputusan tapi tak satu pun mengenai Indonesia. Singgungan tentang situasi hak asasi manusia di Indonesia, seperti halnya juga terjadi terhadap hak asasi di hampir semua negara, memang ada. Namun, sejak 1985, tak pernah lagi ada resolusi tentang situasi hak asasi di Indonesia. Selama itu dan juga untuk tahun depan, Indonesia (termasuk Timtim) tidak pernah masuk dalam agenda sidang KHAM. PERWITORINI WIJONO Sekretaris I A.n. Duta Besar/ Wakil Tetap RI di PBB dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa Swiss * Terima kasih atas koreksian Anda -- Red.