Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PADA 14 Oktober 1999, menurut jadwal, Presiden Habibie akan menjadi pusat perhatian Sidang Umum MPR 1999. Bukan karena presiden Indonesia ketiga itu akan mundur dari pencalonannya sebagai presiden, tapi karena pada hari itulah ia akan memberi pertanggungjawaban untuk masa jabatannya yang selama 17 bulan memimpin republik ini. Bagi banyak pengamat, inilah masa krusial jalan Habibie menuju kursi presiden berikutnya. Jika pertanggungjawabannya ditolak, diperkirakan ia akan melorot dari pencalonan. Jika diterima, ia bisa saja melaju.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo