Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apakah Anda yakin Roy Suryo sebagai Menpora bisa menyelesaikan kisruh PSSI versus KPSI?
(16-23 Januari 2013) |
||
Ya | ||
19,7% | (313) | |
Tidak | ||
75,2% | (1.192) | |
Tidak Tahu | ||
5,1% | (81) | |
Total | (100%) | 1.586 |
Yahoo Indonesia
Apakah Anda yakin Roy Suryo sebagai Menpora bisa menyelesaikan kisruh PSSI versus KPSI?
(16-23 Januari 2013) |
||
Ya | ||
20% | (1.318) | |
Tidak | ||
67% | (4.335) | |
Tidak Tahu | ||
13% | (835) | |
Total | (100%) | 6.488 |
Pilihan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengangkat Roy Suryo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga masih menyisakan banyak tanda tanya. Apalagi tugas Roy jelas tidak ringan. Sebagai Menteri Olahraga, dia harus menyelesaikan kisruh sepak bola, mempertahankan gelar juara Pesta Olahraga Asia Tenggara, dan mengurai benang kusut Hambalang. Di antara tiga tugas itu, menyelesaikan kisruh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia versus Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia bisa jadi yang terberat. Apalagi Roy sendiri mengaku terus terang tidak punya latar belakang pengalaman apa pun di bidang olahraga. Tapi justru ketidaktahuan itu bisa menjadi kelebihan utama Roy. Ahli telematika ini memang tidak tersangkut sengketa dua kubu sepak bola itu dan bisa bersikap netral. Hasil jajak pendapat di situs berita Tempo.co dan portal berita Yahoo! Indonesia sepanjang pekan lalu menunjukkan publik masih tak yakin Roy bisa bekerja maksimal. Sebanyak 75,2 persen pembaca Tempo dan 67 persen pembaca Yahoo! ragu Roy bisa menyelesaikan kisruh PSSI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
Edisi 24 Maret 2014 PODCAST REKOMENDASI TEMPO surat-pembaca surat-dari-redaksi angka kutipan-dan-album kartun etalase event Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Asas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan kebencian, melainkan mengkomunikasikan saling pengertian. Jurnalisme kami bukan jurnalisme untuk memaki atau mencibirkan bibir, juga tidak dimaksudkan untuk menjilat atau menghamba ~ 6 Maret 1971 © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum |