Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEMENJAK kekuasaan Orde Baru sampai sekarang, saya melihat rakyatlah yang menjadi korban penguasa, petualang politik, dan koruptor. Isu politik terbaru yang sangat menyakitkan adalah adanya anggota DPR yang menerima suap dari kalangan perbankan. Pantaslah upaya untuk mengungkap pengisapan uang rakyat tak pernah berhasil.
Kemudian, terdengar santer informasi rekayasa di lingkungan PLN. Akibatnya, negara dirugikan sangat besar. Lagi-lagi, rakyatlah yang dirugikan. Demikian pula akibat yang ditimbulkan oleh krisis ekonomi. Sejumlah orang terkena pemecatan, sementara para pengusaha dan konglomerat yang diduga melakukan kejahatan ekonomi tampil gagah seolah tak tersentuh hukum.
Tidak aneh kejahatan muncul di mana-mana. Sebab, keadilan belum bisa ditegakkan pemerintahan Gus Dur. Mereka yang bersalah belum ada yang diseret ke pengadilan, sehingga memberikan inspirasi kepada yang lain untuk melakukan kejahatan. Maka, muncul istilah impunity, yaitu yang bersalah atau pelaku kejahatan tidak dikenai hukuman apa pun.
Kehidupan sekarang ibarat homo homini lupus. Manusia adalah serigala bagi manusia lainnya. Siapa yang kuat, dialah yang menang. Kendati hingga kini Indonesia dinilai oleh dunia internasional sebagai salah satu negara paling korup, tidak ada satu pun koruptor kakap diseret ke meja hijau.
SUSANTO JOSEPH
Jakarta
Alamat lengkap pada Redaksi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo