Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KONFLIK yang terjadi di Maluku Utara tidak sesederhana seperti yang diperkirakan sebelumnya. Banyak pihak yang ikut terlibat dan memperkeruh suasana. Sebelumnya kita masih dapat melihat bahwa pemicunya adalah tindakan kriminalitas semata, tapi saat ini persoalannya telah membias menjadi konflik multikepentingan.
Dugaan sementara bahwa faktor penyebabnya adalah masalah agama menjadi nisbi karena ada dugaan faktor kedaerahan, yang di dalamnya meliputi hak ulayat. Juga beberapa masalah lain yang merupakan catatan sejarah yang telah ada sejak berabad-abad yang lalu, seperti masalah konflik pengaruh antarkesultanan, yang mereda seiring dengan terbentuknya negara kesatuan Indonesia.
Isu agama yang diembuskan demikian efektifnya mengganggu emosi antar-umat beragama untuk berbenturan. Para agitator juga tahu betul bahwa ada kesenjangan di dalam masyarakat yang mudah dijadikan penggeraknya.
Bagaimana dengan keluhan pihak masyarakat yang bertikai bahwa pihak aparat keamanan tidak mampu bersikap netral dalam mengatasi konflik yang berkembang di Maluku Utara? Hal ini cukup esensial diungkapkan agar tidak timbul kekecewaan dari pihak aparat keamanan di lapangan dalam mengemban tugasnya. Sebab, mereka selalu jadi pihak yang dipersalahkan dan itu menjadikan mereka ragu dalam bertindak.
SUKIJONO
Bogor
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo