Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

Rr. Srikanti, 76 tahun

10 Mei 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia cuma seorang bidan. Tapi keluarga mantan presiden Sukarno begitu menaruh perhatian padanya. Dialah Rr. Srikanti. Ketika perempuan berusia 76 tahun ini mengembuskan napas terakhirnya di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (4 Mei) lalu, Kantor Sekretariat Negara dan keluarga Guruh Sukarno Putra sampai perlu mengirimkan surat khusus tanda dukacita.

Srikanti memang bukan bidan biasa. Selama bertahun-tahun, dia mengabdikan dirinya pada keluarga Sukarno. Bahkan, lewat jemarinyalah lahir lima bayi Sukarno. Mereka adalah Rachmawati, Sukmawati, Guruh Sukarno Putra, Muhammad Taufan Soekarnoputra, dan Mohammad Bayu Soekarnoputra.

Srikanti mulai mengenal Sukarno pada 1952, setahun setelah dia menamatkan Akademi Kebidanan di St. Carolus, Jakarta. Dia diangkat menjadi bidan Istana dan ditempatkan di Istana Cipanas. Bertahun-tahun bekerja untuk Sukarno membuat Srikanti punya tempat khusus di hati Sukarno dan istrinya, Fatmawati. Mereka sering mengajak Srikanti berdiskusi tentang banyak hal, tak terkecuali soal istri kedua. Bahkan, lewat Sri pulalah Sukarno meminta izin pada Fatmawati untuk menikahi Hartini, wanita asal Salatiga, Jawa Tengah.

Kini bidan itu telah tiada. Dia meninggal setelah tak kuat melawan penyakit tifus dan ginjal dan dirawat di Rumah Sakit Umum Cianjur selama enam hari. Jenazah Sri dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Gunung Kasur, Gadog, Cipanas, Cianjur, di samping makam mendiang suaminya, Soediono Hadinoto.

Meski telah tiada, jasa penyandang gelar "Bidan Teladan Tingkat Nasional Tahun 1991" itu tak pernah dilupakan. Warga Cipanas mengenang Sri sebagai bidan desa yang suka ikut seminar internasional dan sangat sering menggratiskan layanannya. Sedangkan Guruh Sukarno Putra mengenang dia sebagai sosok yang memiliki persamaan dengan ayahnya, Sukarno. "Kesederhanaan itulah persamaan antara Bung Karno dan Mbak Srikanti," kata Guruh dalam buku biografi Sri berjudul Pengabdian Sepanjang Zaman. Selain itu, tutur Guruh, keduanya sama-sama memperjuangkan kepentingan masyarakat. "Sementara Bapak memperjuangkan kepentingan lewat negara, Mbak Sri mengabdi pada masyarakat lewat profesinya sebagai seorang bidan." Selamat jalan, Mbak Sri.


"Terserah Allah, apakah saya dimenangkan atau dikalahkan."
-- Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Hasyim Muzadi seusai deklarasi duet Mega-Hamzah di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (6 Mei), menanggapi komentar bahwa dia tak direstui Abdurrahman Wahid, kiai yang paling berpengaruh di NU.

"Kalau kita tidak pernah berani menerima kekalahan, sebetulnya jangan pernah maju bertanding."
-- Panglima TNI Endriartono Sutarto, Rabu (5 Mei), menanggapi para politisi yang menentang hasil Pemilihan Umum 2004.


TEMPO DOELOE

10 Mei 1994
Nelson Rolihlahla Mandela, tokoh anti-apartheid yang sempat mendekam di penjara selama 27 tahun, dilantik sebagai presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan. Dia tampil sebagai presiden setelah partainya, Kongres Nasional Afrika (ANC), menjadi pemenang pemilu.

11 Mei 1946
Ferrari, mobil balap rancangan desainer Italia Enzo Ferrari, untuk pertama kalinya melaju dalam balap mobil di Piacenza, Italia. Semula Enzo Ferrari merancang mobil untuk mobil Alpha Romeo. Namun belakangan Ferrari memutuskan mendirikan perusahaan perancang mobil sendiri.

12 Mei 1964
Penyanyi Barbra Streisand merebut gelar bergengsi, vokalis terbaik Grammy Award, untuk albumnya yang berjudul The Barbra Streisand Album.

13 Mei 1981
Mehmet Ali Agca, pemuda keturunan Turki, menembak Paus Yohanes Paulus II yang sedang berdiri dalam mobil terbuka ketika menemui jemaat. Empat peluru menembus tubuh Paus, yang membuatnya luka parah. Paus selamat, sedangkan Agca tertangkap saat itu juga.

14 Mei 1948
David Ben-Gurion memproklamasikan berdirinya Negara Israel. Inilah negara pertama kaum Yahudi setelah 2.000 tahun. Ben-Gurion kemudian menjadi Perdana Menteri Israel yang pertama.

15 Mei 1988
Uni Soviet menarik mundur pasukannya dari Afganistan. Pasukan Negeri Beruang Merah itu pertama kali masuk Afganistan pada Desember 1979. Sejak saat itu, mereka menghadapi perlawanan sengit gerilyawan Afganistan, yang memaksa Uni Soviet kemudian menarik diri.

16 Mei 1990
Jim Henson, pencipta karakter aneka boneka di serial Muppets Show, meninggal dunia pada usia 54 tahun setelah menderita radang paru-paru. Nama Henson makin melejit setelah boneka-boneka Muppetsnya main dalam serial Sesame Streets.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus