Simponi Lembaga Kanker

GOLDEN Ballroom Jakarta Hilton, 6 April lalu semarak dan penuh orang berias dan dasi. Berkebaya dan bergaun macam-macam. Para pengunjung memenuhi semua meja yang tersedia. Hadir antara lain Bung Hatta dan nyonya, Ali Sadikin dan nyonya, Ketua Kadin Suwoto Sukendar juga dengan nyonya. Tak ketinggalan para pengusaha terkemuka. Acara malam dana Lembaga Kanker Indonesia dengan judul Symphony in Beauty dibuka oleh Nyonya Umar Wirahadikusumah yang jadi ketua umum lembaga tersebut. Disusul Nyonya Atina Norman Sasono sebagai ketua pelaksana acara itu. Atina mengumumkan bahwa sejumlah 31 juta rupiah bersih malam itu telah terkumpul untuk lembaga. Kemudian mulailah acara pokok yang disuguhkan secara nonstop. Yaitu peragaan pakaian dengan koreografer Pudy Wowor. Setiap penampilan, mulai dari Opening Scene, Rhapsody in Blue dan beberapa judul lainnya pakai kata-kata Inggeris. Busana yang ditampilkan adalah rancangan Arthur Tambunan, Prayudi dan Harry Dharsono. Penampilan lain adalah karya tata rambut Hanky Tandayu, yang malam itu tidak kurang dari 40 macam tata rambut dan make-up. Dalam hal busana Prayudi menampilkan bahan baju yang gemerlapan, berkilauan dan tak lupa memberikan aksentuasi pada cirinya Prajudi yaitu garis bahu melebar. Arthur & Harry Akan Arthur Tambunan, dia tetap menyenangi karya-karya yang menyolok, serba fair dan extravagant. Dia bahkan menampilkan dua ciptaan yang begitu nekad. Yaitu bahan tipis menerawang dengan belahan sampai ke pangkal pinggul. Harry Dharsono tetap menampilkan gayanya yang khas. Sopan, penuh elegansi. Rupanya dia tidak senang melihat wanita yang berbaju nyaris telanjang. Perancang baju yang bersekolah di London ini pulalah yang menjadi pendukung terbaik untuk koreografi dan tata rambut. Karya Harry muncul dalam Rhapsody in Blue, dengan baju yang berwarna lembut menjadikan terpadunya antara judul koreografi, tata rambut dengan baik.