Sistem setoran perum ka

Koran-koran di Ibu Kota menyebutkan bahwa Perum KA merupakan salah satu BUMN di bawah naungan Departemen Perhubungan yang merugi dari tahun ke tahun. Dikatakan, penyebab utamanya adalah besarnya biaya pemeliharaan/perbaikan sepanjang jalur KA tersebut, yang berbeda dengan sarana transportasi lainnya, seperti bis, kapal laut, dan kapal terbang. Setelah mengamati dan melakukan perjalanan dengan KA Jabotabek, saya melihat penumpang KA itu selalu padat setiap harinya. Tapi kenapa pendapatan yang masuk ke Perum KA sedikit? Ini mungkin disebabkan rendahnya kesadaran penumpang membeli karcis. Sebagai warga negara, saya mengusulkan kepada pimpinan Perum KA agar bisa menambah pendapatan. Atau setidak-tidaknya mengurangi kerugian, khususnya KA Jabotabek. 1. Sebaiknya Perum KA meneliti berapa banyak penumpang/pelanggan KA Jabotabek per harinya untuk diterapkan ke sistem setoran yang diambii secara pukul rata. 2. Mengadakan uji coba ke sistem setoran dengan menggunakan jasa kondektur di tiap-tiap gerbong (tenaga kondektur dapat diambil dari pegawai yang sudah pensiun) apakah sistem ini bisa diterapkan atau tidak. 3. Loket karcis tetap dipertahankan. Pengawasan KA di stasiun tertentu untuk kondektur dan penumpang perlu dilakukan. BUDIMAN Kompleks Gudang Peluru Blok X/538 Tebet -- Jakarta Selatan