Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apakah Anda percaya KPK mampu mengungkap keterlibatan Anas dalam kasus Hambalang?
(21-28 Februari 2013) |
||
Ya | ||
48,8% | 989 | |
Tidak | ||
27,8% | 564 | |
Tidak Tahu | ||
23,4% | 474 | |
Total | (100%) | 2.027 |
Yahoo Indonesia
Apakah Anda percaya KPK mampu mengungkap keterlibatan Anas dalam kasus Hambalang?
(21-28 Februari 2013) |
||
Ya | ||
63% | 3.509 | |
Tidak | ||
31% | 1.742 | |
Tidak Tahu | ||
6% | 339 | |
Total | (100%) | 5.590 |
Sejak pertama kali bergulir dua tahun lalu, kasus Hambalang sudah menyita perhatian publik. Selain karena nilainya yang ratusan miliar rupiah, megaskandal korupsi ini menarik karena terjadi di jantung partai penguasa, pemenang Pemilihan Umum 2009. Dua pekan lalu, kasus ini memasuki babak baru, ketika komisi antikorupsi menetapkan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka. Sebagai figur berpengaruh, Anas tentu tak tinggal diam. Sehari setelah jadi tersangka, politikus jebolan Himpunan Mahasiswa Islam ini berpidato menuding ada intervensi politik dalam kasusnya. Pidato Anas yang menyengat langsung memanaskan suasana politik negeri ini. Berduyun-duyun pendukung dan simpatisannya berkunjung ke rumahnya yang megah di Duren Sawit, Jakarta Timur. Sejak itu pula aroma perlawanan merebak. Tapi publik tampaknya masih percaya kepada KPK. Jajak pendapat yang digelar Tempo.co dan Yahoo! Indonesia pekan lalu menemukan dukungan khalayak untuk penuntasan kasus ini masih sekuat dulu. Hampir 50 persen pembaca Tempo dan 63 persen pembaca Yahoo! percaya KPK bisa membongkar dugaan kongkalikong Anas di Hambalang. l
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
Edisi 24 Maret 2014 PODCAST REKOMENDASI TEMPO surat-pembaca surat-dari-redaksi angka kutipan-dan-album kartun etalase event Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Asas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan kebencian, melainkan mengkomunikasikan saling pengertian. Jurnalisme kami bukan jurnalisme untuk memaki atau mencibirkan bibir, juga tidak dimaksudkan untuk menjilat atau menghamba ~ 6 Maret 1971 Jaringan Media © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum |