Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MENANGGAPI isi pemberitaan TEMPO mengenai kantor berita Antara beberapa waktu lalu, saya dan ratusan karyawan Antara menilai bahwa TEMPO kurang cerdas. Alasannya, sebagai majalah yang terbit mingguan, TEMPO punya waktu lebih banyak dibandingkan dengan harian untuk melakukan investigasi.
Tapi, mengapa dalam pemberitaan soal Antara, TEMPO tidak melakukan investigasinya lebih dalam sehingga TEMPO dapat mengungkap sesuatu lebih dalam dengan apa yang terjadi pada lembaga yang kami cintai itu? Dan tidak cuma mengungkapkan fakta atas dasar wawancara, seperti yang dilakukan TEMPO kepada rekan kami, Oscar Motuloh dan Dody Ardiansyah? Padahal, masih banyak ”luka-luka” yang menggerogoti lembaga ini dan bisa diungkapkan. Surat yang saya tulis ini bukan bermaksud membuka cela sendiri seperti yang diistilahkan oleh pimpinan kami (dalam menanggapi pernyataan wartawan kami, di TEMPO). Hanya, kami tidak ingin lembaga berskala nasional ini dirusak oleh kepentingan-kepentingan golongan atau perorangan dengan tujuan materi ataupun pemberitaan.
Silakan TEMPO mengusut lebih lanjut bagaimana dan apa yang terjadi di Antara setelah Gus Dur maju-mundur tentang pergantian Parni Hadi. Sementara itu, soal perimbangan, TEMPO tidak begitu punya masalah, terutama dengan dimuatnya surat pembaca yang ditulis Parni Hadi. Maka, boleh dinilai, TEMPO telah memberikan hak jawab kepada pihak yang berkeberatan atas pemberitaan TEMPO.
Nama dan alamat ada pada Redaksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo