Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartun

Sumpit menakjinggo

Masyarakat osing, penduduk asli banyuwangi punya kemahiran menyumpit. panjang sumpit 2-3 meter, peluru kira-kira 40 cm, banyak dipakai memburu tupai. pada hari besar tertentu diadakan acara menyumpit.

26 Februari 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MASYARAKAT Osing, demikian sebutan untuk penduduk asli Banyuwangi, memiliki kebolehan khusus. Menyumpit. Bahannya cukup sederhana. Bambu langsing kecil, yang mempunyai ruas panjang-panjang. Didiamkan sementara agar kering, buku-buku bambu kemudian dihilangkan dengan cara memasukkan besi panjang ke dalam tubuh bambu. Ujung sumpit biasanya diukir. Sumpit bisa pula dibuat secara bersambung, dengan memasukkan bambu yang lebih kecil diameternya ke dalam dua bambu yang lebih besar, sampai mencapai kepanjangan sekitar dua-tiga meter. Model terakhir ini lebih praktis, karena bagai senapan tembak ampuh, dia bisa dicopot dan dipasang lagi. Bajing Locat Sebagai peluru, diambil bambu yang diraut demikian tipis dan tajam. Bambu yang menyerupai paser (jangka) itu panjangnya sekitar 40 cm, dan pada badan peluru dibuat ukiran sederhana. Di pangkal yang tidak tajam, ada hiasan dari kapok. Peluru-peluru sumpit ini biasanya dimasukkan ke dalam satu wadah yang bisa dibawa ke mana-mana dan diletakkan di pinggang. Seorang pemuda Osing, dengan gaya pemburu, biasanya menyandang sumpit ini dan menuju kebun kelapa. Sarung dililitkan di pinggang, topi, kiso (keranjang anyaman daun mendong, yakni sejenis rumput, atau daun nyiur) menemani tabung peluru. Dan berangkatlah ia dengan gagahnya. Binatang buruan bukan babi atau celeng atau yang lebih besar dari kambing. Tapi yang cuma segenggaman tangan manusia, yang punya buntut panjang indah: tupai alias bajing. Bajing-bajing ini memang bajingan. Mereka tidak melata di tanah, tapi hinggap dari pohon kelapa yang satu ke yang lain dengan lincah - dan makan kelapa setengah tua yang merupakan kekayaan si pemilik pohon. Maka sumpitlah salah satu cara paling bagus untuk memusnahkan si bajingan. Pemburu bajing biasanya tidak mencari tupai yang sedang duduk-duduk sembari sightseeing. Tapi bajing loncat atau yang lari -- karena tidak terlindung. Tenaga Dalam Biasanya dilempar sebuah batu dari bawah. Bajing terkejut, lari. Sumpit, yang panjangnya sekitar dua-tiga meter, dibidikkan ke ketinggian pohon kelapa yang rata-rata di atas 20 meter, dengan pangkalnya dikulum di mulut. Bisa dibayangkan berapa besar "tenaga dalam" si penyumpit untuk melontarkan peluru di dalam bambu ke ketinggian tersebut. Sumpitan yang tepat, kontan membuat bajing terhempas, menggelepar. Bajing dipungut, dimasukkan ke dalam kiso. Orang Banyuwangi sebagian makan dagingnya, sebagian tidak. Yang makan bilang, daging bajing ini sungguh assoi. Penyumpit-penyumpit yang ampuh konon datang dari desa Kabat, Alian Pendaringan, Buyulangin dan Banjarsari. Mereka percaya bahwa merekalah orang Osing asli, masyarakat yang masih percaya magi dan hidup dengan banyak tabu. Kepintaran ini didapat mereka dari nenek moyang tentunya. Konon, penduduk Osing adalah keturunan Menakjinggo, yang berontak terhadap Majapahit, kemudian menetap di sudut bawah pulau Jawa, Blambangan. Berkat besi kuning - senjata sang Menak - dan sumpit inilah, ceritanya Blambangan bisa mempertahankan diri dari serangan Majapahit. Zaman dulu peluru sumpit biasanya dioles racun. Menyumpit orang tentu saja lebih mudah dari menyumpit bajing. Hanya saja orang itu 'kan besar, matinya susah. Melihat bab persumpitan yang unik ini, Pemerintah Daerah lantas mendapat akal. Ini cara bagus untuk menturiskan kepintaran mereka -- nah. Itu lagi. Maka pada hari besar tertentu sudah pasti ada acara menyumpit. Sekalian memberantas hama kelapa, areal buruan pun cukup luas. Maklum menurut sensus ada sekitar 3 juta pohon kelapa di sini. Mau belajar nyumpit?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus