Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Surat Pembaca

Tanggapan Kementerian Luar Negeri terhadap pemuatan "berita rahasia" Kedutaan Besar RI Kuala Lumpur dalam majalah Tempo edisi 10-16 April 2017:

17 April 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hak Jawab Kementerian Luar Negeri

Tanggapan Kementerian Luar Negeri terhadap pemuatan "berita rahasia" Kedutaan Besar RI Kuala Lumpur dalam majalah Tempo edisi 10-16 April 2017:

1. Tempo edisi 10-16 April 2017 memuat laporan investigasi berjudul "Lelucon Maut di Beranda Bandara". Dalam laporan tersebut, Tempo menampilkan gambar dokumen yang disebut sebagai "kawat rahasia antara KBRI Kuala Lumpur dan Kementerian Luar Negeri" (halaman 42-43).

2. Kami telah melakukan penelusuran internal dan dapat memastikan bahwa dokumen tersebut tidak berasal dari salah seorang anggota staf Kementerian Luar Negeri, baik di pusat maupun perwakilan RI.

3. Para diplomat Indonesia selalu berusaha memegang kode etik profesi secara tinggi, termasuk pengelolaan dokumen-dokumen negara.

4. Apabila ditelaah lebih lanjut, dokumen yang gambarnya ditampilkan Tempo tidak identik dengan laporan asli yang terkait dengan isu tersebut, maka tidak dapat dikategorikan sebagai dokumen kawat rahasia KBRI. Lebih-lebih, dalam gambar dokumen tersebut tidak terdapat paraf, tanpa legalisasi kepala perwakilan, dan tanpa penomoran. Dengan demikian, klaim bahwa isi dokumen tersebut merupakan komunikasi resmi KBRI dengan Kementerian Luar Negeri juga tidak valid.

5. Perlindungan warga negara Indonesia merupakan salah satu prioritas pemerintah. Prioritas tersebut akan dilanjutkan.

Siti Sofia Sudarma
Direktur Informasi dan Media Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri

Terima kasih atas penjelasan Anda. - Redaksi


Infotainment yang Seharusnya Positif

PROGRAM televisi memiliki banyak variasi, dari jenis hiburan sampai yang bersifat jurnalistik. Satu jenis program televisi yang banyak diminati masyarakat, terutama kalangan wanita, adalah infotainment. Sebab, program ini di Indonesia berisi konten gosip di kalangan artis.

Pada dasarnya infotainment adalah program yang berisi informasi di dunia hiburan. Yang berkaitan secara langsung dengan program ini adalah public figure dan dunia hiburan. Informasi tentang hal tersebut berpotensi mengangkat berita yang belum pasti kebenarannya tapi informasinya ada dan didapatkan jurnalis infotainment. Padahal belum ada konfirmasi dari yang bersangkutan.

Hal tersebut yang diindikasikan sebagai gosip. Ini menjadi kesempatan besar bagi program infotainment untuk mendapatkan audiens. Apalagi jika konten yang dijadikan berita adalah permasalahan seputar kehidupan seorang public figure yang memiliki banyak penggemar.

Para penggemarnya pasti akan menonton. Apalagi jika berita tersebut dijanjikan tayang eksklusif di salah satu program infotainment atau memang disengaja ditampilkan setiap episode sehingga menyerupai sebuah program investigasi berkelanjutan. Walaupun audiens menyukai hal tersebut, menjadi sangat tidak etis jika memberitakan informasi yang belum memiliki kepastian. Gosip itu mungkin sudah beredar, tapi konfirmasi pasti diperlukan. Sebab, pemberitaan tersebut bisa saja mencemari nama seorang public figure.

Gosip berada di mana-mana. Walaupun memang infotainment tidak menyajikan statemen, hal ini akan mempengaruhi pola pikir audiens terhadap public figure yang diberitakan. Seharusnya infotainment sebagai program berita hiburan berisi informasi seputar dunia hiburan yang positif dan merupakan fakta. Dan berita itu menjadi penting bagi audiens untuk ditonton karena dapat memberi informasi mengenai prestasi, pencapaian, atau hal positif lainnya, bukan menjadi sumber informasi yang bukan fakta dan memperpanjang gosip dari suatu tempat hingga menasional.

Vera Isnaini
Jalan Haji Rais A. Rahman, Pontianak


Macet Parah Ruas Jalan Tol Cawang-Bekasi

DUA pekan terakhir, kemacetan parah selalu terjadi di ruas jalan tol Cikampek, khususnya antara Cawang dan Bekasi. Penyempitan ruas jalan karena pembangunan proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) menjadi penyebab utama. Namun kemacetan yang timbul sudah sangat keterlaluan, mulai pagi sampai dinihari. Jarak tempuh Cawang-Bekasi Barat pada pukul 23.00, yang biasanya 30-45 menit, sekarang bisa mencapai 3 jam.

Semestinya perencana proyek menghitung betul faktor kemacetan ini. Ribuan warga Bekasi dan Cikarang yang bekerja di Jakarta akan mengalami kondisi buruk tersebut setiap hari. Bisa dihitung kerugian yang timbul. Perencanaan waktu kerja yang baik seharusnya menjadi perhatian guna menghindari kemacetan parah tersebut. Misalnya memulai pekerjaan mulai tengah malam hingga subuh, saat frekuensi kendaraan yang lewat relatif sedikit.

Satu lagi yang tak kalah penting adalah pengumuman dari operator jalan tol. Sering kali informasi yang sampai telat diterima pengendara mobil. Ketika sudah berada di jalan tol, pengendara tak mempunyai pilihan keluar mencari jalur alternatif. Keadaan ini mesti mendapat perhatian karena ada biaya yang dibayar masyarakat ketika menggunakan jalan tol.

Muhammad Kareem
Bekasi Timur

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus