Surat Pembaca

Tanggapan AirAsia

SEHUBUNGAN dengan surat yang disampaikan Yaswin Ibensina dengan judul "Refund Tiket AirAsia, 14 Hari atau 14 Tahun?" di majalah Tempo edisi 9-15 Maret 2015, melalui kesempatan ini kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan Anda.

Adapun sebagai tindak lanjut atas surat yang disampaikan, proses refund tiket telah kami lakukan pada 30 Januari 2015. Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Anda terbang bersama AirAsia. AirAsia senantiasa berupaya terus memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan.

Audrey Progastama Petriny
Head Corporate Secretary & Communications
PT Indonesia AirAsia

Garuda Indonesia Mengecewakan

SAYA penumpang Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-510 sangat kecewa terhadap layanan maskapai ini ketika saya terbang pada 15 Februari 2015. Kekecewaan saya bermula dari panggilan telepon petugas Garuda Indonesia pada 14 Februari 2015. Isinya memberitahukan bahwa tempat duduk saya di nomor 21-A. Anehnya, ketika saya tiba di bandar udara untuk siap-siap terbang, saya mendapat pemberitahuan bahwa tempat duduk saya sudah tidak ada lagi dan dipindahkan ke penerbangan keesokannya, 16 Februari 2015.

Tentu saja saya menolak dan sempat bertengkar dengan pejabat Garuda di Terminal 2F. Pertengkaran ini bahkan dilihat banyak orang. Saya tidak bisa menerima perlakuan Garuda karena merasa dikorbankan. Saat adu mulut dengan pejabat Garuda Indonesia, saya dikelilingi sepuluh petugas pria Garuda yang berdasi, berkemeja putih lengan panjang, dan memakai celana abu-abu. Bahkan di antara mereka ada yang berusaha memukul saya, tapi dicegah oleh petugas lain.

Pertanyaan saya: apakah ini merupakan prosedur standar Garuda Indonesia dalam menangani penumpang yang kecewa seperti saya? Apakah mereka lupa bahwa gaji mereka berasal dari hasil jual tiket kepada penumpang?

Banyak penumpang yang tidak berani mempertahankan haknya sebagai penumpang seperti saya mengalami perlakuan sangat tidak adil dari Garuda Indonesia. Beginikah ticketing management dari salah satu maskapai bintang lima di dunia? Bagaimana top management Garuda Indonesia mengatasi dan memastikan supaya kejadian ini tidak terulang di kemudian hari?

Andy Kurniawan Bong
GFF Nomor 727481241
0811-57-xxxx

Penjelasan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

KAMI ingin memberi penjelasan atas berita majalah Tempo edisi 2-9 Maret 2015 dengan judul "Otak-atik Anggaran Film". Perlu kami sampaikan bahwa pengiriman delegasi ke Berlinale 2015 sudah dibatalkan oleh Menteri. Karena delegasi sudah dibatalkan, tidak ada kerugian negara lantaran proses tender belum berlangsung.

Ahman Sya
Direktur Jenderal Ekonomi Berbasis Seni, Budaya, dan Film
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

WNI di Turki Ikut ISIS?

ISU hilangnya 16 warga negara Indonesia di Turki saat ini menjadi kabar sedap bagi bahan pemberitaan media di Tanah Air. Bahkan media di Turki pun mewartakan peristiwa ini. Sampai sekarang, menurut saya, keberadaan warga Indonesia masih simpang-siur, apakah mereka benar-benar ikut gerakan ISIS atau memang nyasar ketika ikut rombongan wisata ke sana.

Kalau memperhatikan keterangan salah seorang anggota keluarga yang sanak familinya "hilang" di Turki melalui televisi, rasanya mustahil mereka terlibat dalam aktivitas bersenjata ISIS di Turki ataupun ke Suriah. Sebab, sebagian dari mereka masih anak-anak. Saya berharap media dan pemerintah Indonesia tidak mudah memberi keterangan yang menyebutkan "mereka mungkin terlibat gerakan ISIS".

Abduh M.
Solo, Jawa Tengah