Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Klarifikasi Menteri Kesehatan
DENGAN memperhatikan dan menyimak pemberitaan yang berjudul Pembela Akbar yang Jadi Sorotan, yang dimuat da-lam Majalah Berita Mingguan Tempo pa-da- hala-man 32, perlu saya mengklarifikasi kalimat- yang menyatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla kabarnya sempat memanggil Siti Fadilah untuk meminta klarifikasi, dan ka-limat yang menyatakan Menteri Kesehatan membenarkan dan menyatakan belum sem-pat memberikan uang itu kepada Musfihin. Kalimat tersebut tidak menunjukkan fakta maupun bukti yang sebenarnya. Wakil Presiden tidak pernah memanggil saya.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, saya mohon agar berita yang dimuat dalam majalah tersebut dapat diluruskan kebenarannya agar para pembaca tidak simpang-siur dan tidak salah mengartikannya. Demikian tanggapan saya dan terima kasih atas pemberitaannya.
MENTERI KESEHATAN Dr dr Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K)
—Terima kasih atas koreksi Anda. Infor-masi tersebut kami peroleh dari sumber lain—Red.
Mahasiswa Anarkis
BELAKANGAN ini hampir setiap hari Jakarta dan beberapa kota lain di Indonesia diwarnai aksi sejumlah mahasiswa yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak. Mereka antara lain menuduh pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla telah gagal dan menyengsarakan rakyat.
Saya menilai, kritik atau reaksi mahasiswa merupakan hal yang wajar, apalagi itu dilakukan oleh kalangan mahasiswa yang masih punya idealisme yang tinggi dalam membela kepentingan rakyat. Namun, kalau kritik tersebut disampaikan dengan cara yang anarkistis, dengan kekerasan, dan menyusahkan orang lain, itu bukannya menyelesaikan masalah, melain-kan membuat masalah. Misalnya saja, aksi itu membuat kemacetan atau malah di-sertai aksi penyanderaan truk pengangkut BBM.
Sebagai kaum intelektual muda, hendak-nya mahasiswa lebih cerdas menyikapi- rencana kenaikan harga BBM. Mereka juga harus mampu membaca tanda-tanda zaman, sehingga tidak terprovokasi oleh hasutan dan ajakan pihak tertentu yang selalu memanfaatkan mahasiswa untuk perbuatan yang tak bertanggung jawab.
Sesungguhnya, kelompok tertentu ini punya jaringan dengan kelompok ke-penting-an yang memiliki kekayaan dan sumber dana berlebih yang merasa akan dirugikan dengan rencana pengurangan subsidi BBM. Hanya aktivis bayaran atau yang punya motivasi uang yang kini mau melakukan unjuk rasa untuk menolak kenaikan harga BBM.
Karena itu, mahasiswa yang masih bersih dan belum terkontaminasi oleh aksi-aksi jalanan tersebut mesti bersikap dan ber-tindak lebih arif dan bijaksana. Jangan si-kapi kebijakan secara subyektif dan de-ngan kacamata kepentingan sepihak. -Harus dilihat dan dipelajari, adakah kebijakan itu bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negara.
Kalau ada argumentasi yang kuat untuk- melakukan aksi penolakan terhadap kenaikan harga BBM, sampaikan dengan cara-cara yang lebih santun, proporsional-, dan dalam koridor hukum. Karena itu, mari kita selamatkan perjuangan mahasiswa dengan tidak melakukan aksi yang anarkistis dan yang mengganggu kepen-ting-an masyarakat umum. Rakyat sudah bosan dengan aksi-aksi kekerasan, apalagi- sampai mengorbankan harta benda dan nyawa yang mati sia-sia.
YUNITA SUBARDONO Jalan Boulevard Raya RA 27, Jakarta.
Bisri Romli tentang Pembela Akbar
SAYA ingin menanggapi pemberitaan Majalah Berita Mingguan Tempo edisi 19-25 September 2005, halaman 32, dengan judul Pembela Akbar yang Jadi Sorotan, alinea ketiga. Kalimat yang dimuat di Tempo cuma nama saya, tapi isi komentar saya yang ditanyakan wartawan tidak dimuat. Seingat saya, saya ketemu langsung dengan Bp. Musfihin Dahlan, bukan lewat telepon. Karena itu, perlu saya jelaskan hal-hal sebagai berikut.
- Saya tidak pernah menelepon Sdr. Mus-fihin Dahlan, melainkan bertemu lang-sung.
- Dalam wawancara per telepon dengan wartawan Anda, saya ditanya:
Tanya: Etis tidak kalau Pak Musfihin Dahlan ketemu Menteri Kesehatan?
Jawab: Etis-etis saja selama sama-sama berpegang pada konstitusi.
Tanya: Apakah Pak Musfihin Dahlan keras di Komisi IX?
Jawab: Sama-sama keras. Ketika premi untuk masyarakat miskin sudah dibayarkan oleh negara tetapi sebagian ada yang tidak dilayani. Siapa yang bertanggung jawab? Apa Dinas Kesehatan atau asuransi?
Tanya: Bagaimana menurut Pak Bisri Romli kredibilitas Pak Musfihin?
Jawab: Wah, saya baru ketemu di komisi-. Saya lihat biasa-biasa saja, karena saya belum pernah punya hubungan kerja sama. Baru sebatas satu komisi.
Demikian penjelasan dan sekaligus se-ba-gai hak jawab saya atas pemberitaan tersebut.
DRS BISRI ROMLI Anggota DPR A-206 Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa
—Terima kasih atas koreksi Anda. Kami memang tidak memuat keseluruhan wa-wan-cara dengan Anda karena keterbatasan ruang—Red.
Teuku Jacob tentang Hobbit Flores
Laporan Tempo edisi 12-18 September 2005 tentang Hobbit Flores, Dunia yang Hilang, saya khawatir akan menyesatkan sebagian besar pembaca.
- Adalah terlalu banyak fantasi meng-anggap kerangka di Liang Bua (LB1), Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, adalah manusia purba yang bermigrasi dari Afrika Timur ke Nusa Tenggara—bahkan ada yang mengkhayalkan dengan berseluncur di atas tsunami.
- Rangka Liang Bua baru mulai meng-alami fosilisasi, bergeligi petani tingkat awal, bukan geligi pemburu. Alat-alat batunya tergolong industri dan teknologi Homo sapiens (manusia modern seperti kita).
- Dalam teori evolusi, ada hukum ireversibilitas, misalnya volume tengkorak yang sudah besar tidak mungkin mendadak turun kembali menjadi sepertiganya atau lebih kecil daripada simpanse.
- Banyak patologi dan abnormalitas terdapat pada LB1, mulai dari tengkorak sampai kaki. Salah satu yang penting ialah terdapatnya mikrosefali (kelainan berotak kecil), yang dapat mempunyai banyak sebab, baik genetis maupun lingkungan.
- Perlu dicatat bahwa populasi Liang Bua (ada 9 individu) memperlihatkan kekataian (pigmi), dengan tinggi badan rata-rata di bawah 150 sentimeter. Laboratorium kami di UGM sejak 1990-an mencoba mene-mukan penduduk katai di Indonesia timur, seperti juga dilakukan ahli-ahli Belanda tahun 1930-an. Akhirnya, April lalu kami me-nemukan mereka di Dusun Rampasasa, hanya 1 km dari Liang Bua.
- Dalam mengembangkan ilmu, penga-ruh sugesti (power of self-suggestion) sa-ngat kuat, sehingga banyak ahli terperosok ke dalam pengambilan kesimpulan tergesa-gesa untuk tujuan pribadi.
- Kami sedang mempersiapkan publikasi- yang terperinci tentang LB1 dan pigmi Ram-pasasa. Banyak ahli yang serius di lima benua- sependapat dengan kami.
TEUKU JACOB Profesor Emeritus Antropologi UGM
—Terima kasih untuk penjelasan Anda. Gagasan untuk infografik Dari Afrika ke Daratan Flores (kritik poin 1) kami ambil dari hipotesis ”Out of Africa”, yang antara lain dibela oleh ahli DNA (deoxyribose nucleic acid) dari Oxford, Prof Dr Stephen Oppenheimer, dalam bukunya The Real Eve: Modern Man’s Journey Out of Africa (2003). Menurut teori ini, manusia mo-dern berkembang dari sebuah populasi kecil di Afrika. Argumentasi Tim UGM, seperti pada kritik poin 2-5, sebenarnya sudah kami masukkan dalam badan tulisan dan ada dalam wawan-cara kami dengan Prof Drg Etty Indriati, Ph.D.—Red.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo