Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Terjemahan quran

16 Mei 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Membaca rubrik Agama tentang adanya penerjemahan suatu lafaz dengan arti yang berbeda pada terjemahan Quran yang diterbitkan Departemen Agama RI (TEMPO, 25 April 1992) kita patut prihatin. Sebab masalah penerjemahan Quran adalah masalah yang sangat vital dan menyangkut keselamatan umat di dunia maupun di akhirat. Karena itu saya ingin mengemukakan saransaran sebagai berikut: 1. Dalam Surah Luqman ayat 27 dijelaskan, "Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta) ditambah kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah keringnya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." Ayat ini memberi gambaran tentang begitu luasnya ilmu yang terkandung di dalam Quran sehingga kita tidak bisa mengatakan bahwa terjemahan kitalah yang paling tepat. Terjemahan tetap terjemahan. Maksudnya ada unsur-unsur bahasa yang bila diterjemahkan ke bahasa lain maka bahasa terjemahan tersebut tidak dapat menampilkan seutuhnya unsur tersebut. Apalagi Quran yang merupakan Wahyu Allah. Jadi terjemahan itu mungkin hanya dapat mewakili satu dari semua arti yang termaktub di dalamnya. Itulah sebabnya untuk menerjemahkan satu ayat perlu keselarasan dengan ayat-ayat yang lain, perlu dukungan dari Hadis dan Sunnah Rasulullah, pendapat para Sahabat, dan ilmu loghat bahasa Arab. 2. Dalam Surah Al Waqiah ayat 79 disebutkan, "Tidak menyentuhnya kecuali orangorang yang disucikan." Pengertian ayat ini secara luas adalah bahwa yang akan membukakan ilmu-ilmu Quran seutuhnya adalah orang-orang pilihan Tuhan. Siapakah orang-orang yang disucikan itu? "Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepadamu hal-hal yang gaib akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendakinya di antara Rasul-Rasul-Nya." (Al Imran 179). 3. Quran adalah kitab Wahyu yang mengandung banyak nubuatan-nubuatan. Nubuatan tersebut tentu belum dapat dijelaskan sebelum ia menjadi sempurna. Jadi dari masa ke masa akan terus lahir tafsir-tafsir baru yang memuat penggenapan ayat-ayat nubuatan tersebut dan itu tidak dapat dikumpulkan hanya dalam satu buku kecil. Seperti dijelaskan Dr. Muhammad Quraish Shihab bahwa bisa saja satu ayat diterjemahkan dalam sudut pandang yang berbeda serta dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan. Namun, yang paling penting adalah latar belakang keimanan dan kedekatan kepada Sang Khaliq sehingga kita bersih dari kecenderungan-kecenderungan pribadi. Terjemahan yang paling tepat adalah terjemahan yang dapat mendekatkan umat kepada-Nya, menimbulkan kecintaan kepada agama, dan Nabi Muhammad. ABDUL MUKHLIS AHMAD PO BOX 33/Pru Bogor 16330

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus