Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MARI memberi selamat kepada polisi. Selain berhasil menangkap buron kelas kakap, Tommy Soeharto, polisi mendapat aplaus dari publik. Sebagian besar responden jajak pendapat TEMPO menganggap apa yang dilakukan polisi bukan sandiwara: Tommy benar-benar ditangkap dan segera setelah itu putra bekas presiden Soeharto ini akan meringkuk di penjara.
Inilah kado kedua bagi korps baju cokelat itu. Sebelumnya, banyak pihak curiga ada apa-apa di balik kisah penangkapan itu. Maklumlah, penyergapan pada Tommy dilakukan hanya beberapa hari menjelang penggantian pucuk pimpinan Kepolisian RI. Ada kasak-kusuk, penangkapan itu dilakukan untuk memberikan citra positif pada Jenderal Surojo Bimantoro, Kepala Polri yang kemudian digantikan oleh Jenderal Da’i Bachtiar. Apalagi, ada kesan, penangkapan itu dilakukan dengan mudah. Ketika ditangkap, Tommy tidak dikawal puluhan centeng—seperti yang digembar-gemborkan sebelumnya—dan ia masuk sel polisi dengan senyum cerah di wajahnya.
Penangkapan Tommy juga sempat disebut-sebut sebagai akal-akalan untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari kasus Buloggate II, yang melibatkan Partai Golkar dan ketuanya, Akbar Tandjung. Di Indonesia—sebuah negeri tempat rakyatnya kerap dibohongi oleh para pembesar—mencurigai pemerintah dan kebijakannya adalah hal yang biasa.
Toh, tak semua orang memandang penangkapan Tommy dengan bibir mencibir. Lebih dari setengah responden TEMPO berprasangka baik. Mereka bahkan percaya kasus ini akan berakhir dengan masuknya Tommy ke penjara. Hanya sedikit yang curiga bekas pemimpin PT Humpuss itu akan bebas atau kasusnya menguap karena tertimbun persoalan lain yang tak kalah sensasionalnya.
Semuanya kini berpulang pada polisi dan aparat penegak hukum lainnya. Optimisme publik mestinya tak disia-siakan begitu saja. Soalnya, opini masyarakat mudah berubah jika ada indikasi kongkalikong di balik kasus ini. Responden, misalnya, masih percaya bahwa di era pemerintahan Abdurrahman Wahid dulu pernah ada upaya untuk melenyapkan kasus ini. Jadi, polisi mestinya tidak mengecewakan orang banyak.
Arif Zulkifli
Tentang penangkapan Tommy Soeharto, dari dua hal di bawah ini, mana yang lebih Anda percayai? | ||
Tommy benar-benar ditangkap oleh polisi | 58,61% | |
---|---|---|
Tommy menyerahkan diri setelah ada kesepakatan dengan polisi dan elite politik | 41,39% | |
Jika percaya bahwa Tommy benar-benar ditangkap, apa alasan Anda?* | ||
Kisah penangkapan Tommy menunjukkan ini benar-benar kerja polisi | 62,38% | |
Tak mungkin seorang buron mau menyerahkan diri | 61,72% | |
Jika harus menyerahkan diri, Tommy bisa melakukannya sejak dulu | 40,26% | |
*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban | ||
Jika percaya bahwa Tommy menyerahkan diri, apa alasan Anda?* | ||
Tommy ditangkap untuk membesarkan nama Kapolri Surojo Bimantoro sebelum ia diganti | 62,62% | |
Penangkapan Tommy terkesan terlalu mudah | 76,64% | |
Tommy ditangkap setelah MA mengeluarkan fatwa ia tidak bersalah | 40,19% | |
Penangkapan Tommy untuk mengalihkan kasus Buloggate II | 4,67% | |
*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban | ||
Apakah Tommy berada di belakang kasus berikut ini? | ||
Menyimpan senjata api di Pondokindah | ||
Percaya | 96,91% | |
Tidak percaya | 3,09% | |
Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita | ||
Percaya | 82,59% | |
Tidak percaya | 17,41% | |
Pengeboman gereja dan sejumlah tempat lainnya | ||
Percaya | 65,38% | |
Tidak percaya | 34,62% | |
Percayakah Anda antara Tommy dan bekas presiden Abdurrahman Wahid pernah terjadi kesepakatan untuk membebaskan Tommy dengan imbalan uang? | ||
Percaya | 54,35% | |
Tidak percaya | 45,65% | |
Apakah keluarga Soeharto terlibat dalam menyembunyikan Tommy Soeharto? | ||
Ya | 91,3% | |
Tidak | 8,7% | |
Apa hukuman yang layak diterima Tommy Soeharto? | ||
Hukuman mati | 35,01% | |
Hukuman seumur hidup | 48,36% | |
Penjara lebih dari 10 tahun | 9,67% | |
Penjara 5-10 tahun | 5,22% | |
Penjara kurang dari 5 tahun | 1,74% | |
Apa akhir kasus Tommy Soeharto ini? | ||
Tommy dihukum maksimal (mati/penjara seumur hidup) | 33,85% | |
Tommy dihukum terbatas (kurang dari 5 tahun) | 30,95% | |
Kasus ini berlarut-larut dan hilang dari perhatian publik | 28,05% | |
Tommy bebas begitu saja | 7,16% | |
Metodologi jajak pendapat :
- Jajak pendapat ini dilakukan Majalah TEMPO bekerja sama dengan Insight. Pengumpulan data dilakukan terhadap 517 responden di lima wilayah DKI pada 3-6 Desember 2001. Dengan menggunakan ukuran sampel tersebut, estimasi terhadap nilai parameter mempunyai margin error 5 persen. Survei dilakukan dengan metode acak bertingkat dengan unit analisis kelurahan dan rumah tangga. Pengumpulan data dilakukan dengan cara tatap muka dan melalui telepon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo