Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hikmah

5 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Berbuka Puasa

Penting untuk memilih makanan yang tepat saat berbuka agar tubuh dapat beradaptasi dengan baik setelah seharian berpuasa.

13 Maret 2025 | 05.25 WIB

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Berbuka puasa adalah waktu yang dinanti-nanti setelah seharian menahan lapar dan haus. Namun penting untuk memilih makanan yang tepat agar tubuh dapat beradaptasi dengan baik setelah berpuasa. Beberapa makanan justru dapat menyebabkan gangguan pencernaan atau ketidaknyamanan jika dikonsumsi saat berbuka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Welltech, Medical News Today, dan Goodrx, berikut lima makanan yang sebaiknya dihindari saat berbuka puasa:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

1. Makanan Pedas

Makanan pedas yang mengandung cabai atau bumbu pedas seperti sambal dan kari dapat mengiritasi saluran pencernaan setelah berpuasa. Selama puasa, pencernaan melambat, sehingga tubuh lebih sensitif terhadap makanan pedas yang mengandung capsaicin, senyawa yang menyebabkan rasa pedas.

Capsaicin dapat memperburuk gangguan pencernaan seperti sakit maag, sensasi panas, atau asam lambung. Makanan pedas juga bisa menyebabkan kram perut dan refluks asam. Karena itu, sebaiknya hindari konsumsi makanan pedas saat berbuka puasa.

2. Makanan Berserat Tinggi

Meskipun serat baik untuk pencernaan dan kesehatan tubuh, makanan yang mengandung serat tinggi seperti sayuran mentah, kacang-kacangan, atau biji-bijian bisa sulit dicerna saat berbuka. Dikutip dari Welltech, sistem pencernaan yang belum siap untuk mencerna makanan berserat tinggi setelah berpuasa bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung atau sakit perut.

3. Makanan Olahan

Makanan olahan, seperti pizza, makanan beku, dan keripik, umumnya mengandung banyak minyak, gula, dan bahan tambahan yang tidak baik untuk pencernaan. Makanan jenis ini sering kali rendah nutrisi dan tinggi kalori, yang bisa membuat tubuh merasa berat dan tidak nyaman setelah berbuka.

Selain itu, makanan olahan cenderung sulit dicerna dan dapat memperlambat proses pemulihan tubuh setelah berpuasa. Untuk menjaga tubuh tetap sehat, sebaiknya pilih makanan segar yang lebih mudah dicerna seperti sayuran, buah, atau makanan yang dipanggang dan tidak digoreng.

5. Makanan Tinggi Gula

Makanan yang mengandung banyak gula, seperti permen, kue, dan minuman manis, bisa berisiko menyebabkan sindrom dumping. Menurut GoodRx, kondisi ini terjadi ketika makanan yang tidak tercerna bergerak terlalu cepat dari lambung ke usus kecil.

Proses ini memicu tubuh untuk mengirimkan cairan tambahan ke usus untuk mengencerkan gula, yang dapat menyebabkan rasa kenyang berlebihan, kram perut, atau bahkan diare. Karena itu, sangat disarankan untuk menghindari makanan tinggi gula seperti soda, kue, atau jus manis saat berbuka puasa.

6. Makanan Berlemak Tinggi

Makanan berlemak tinggi seperti makanan gorengan, daging berlemak, dan es krim juga sebaiknya dihindari saat berbuka puasa. Meskipun lemak membantu memperlambat proses pencernaan, konsumsi lemak berlebih setelah berpuasa dapat memperburuk proses pencernaan dan menyebabkan ketidaknyamanan, termasuk gejala sindrom dumping. Makanan berlemak juga dapat memberikan beban tambahan pada sistem pencernaan, yang sudah lebih sensitif setelah berpuasa seharian.

Meskipun berbuka puasa adalah waktu yang penuh kenikmatan, memilih makanan yang tepat sangat penting untuk kesehatan pencernaan dan kenyamanan tubuh. Menghindari makanan tinggi gula, lemak, serat, pedas, dan olahan dapat membantu mencegah gangguan pencernaan dan membuat tubuh lebih mudah beradaptasi setelah berpuasa. Selalu perhatikan pilihan makanan agar berbuka puasa tetap sehat dan menyenangkan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus