Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ramadhan

Bayar Pakai Doa dan Baca Quran

Sebuah warung makanan di Depok dan klinik kesehatan di Cianjur mengadakan program unik. Mendoakan Indonesia hingga membantu orang tak mampu.

30 Mei 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bayar Pakai Doa dan Baca Quran

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tepat pukul 17.45, suara azan magrib berkumandang dari sebuah masjid. Pada saat yang bersamaan, sekitar 40 orang pengunjung Warung Soto Kauman Express, Depok, Jawa Barat, mulai mencicipi hidangan yang berada di atas meja. Hidangannya beragam, dari kurma, soto, siomay, sampai es jeruk, yang disajikan para pelayan di sana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu pengunjung yang tengah menyantap soto sembari berbuka puasa adalah Hanif Hatullah. Ia sudah dua kali berbuka puasa di warung tersebut dan merasa sangat menyukai rasa makanan di sana. Selain itu, daging ayam yang digunakan berasal dari ayam kampung, yang memiliki cita rasa berbeda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun Hanif tidak perlu mengeluarkan uang untuk tiap porsi yang telah masuk ke perutnya. Ia hanya perlu mengisi kartu doa yang dijadikan alat pembayaran di warung soto tersebut. Ia mengaku menulis doa agar tempat itu selalu mendapatkan berkah dari Yang Mahakuasa. "Sehat selalu pemilik dan pekerjanya, mudahkan langkahnya," katanya kepada Tempo, 24 Mei lalu.

Pengunjung lain adalah Ahmad Dhani, yang datang dengan memboyong anak serta istrinya berbuka di warung soto ini. Selama Ramadan, menurut Ahmad, ia sudah lima kali mampir di warung tersebut. "Saya berharap warung ini terus mendapatkan berkah," tuturnya.

Sejak awal Ramadan, Warung Soto Kauman Express membuat program unik bagi para pelanggannya. Program itu berupa membayar makanan dan minuman memakai doa bagi para pengunjung. Program ini berlaku pada waktu berbuka puasa, mulai pukul 18.00 hingga 18.30.

Pemilik warung, Ubaidillah, mengatakan sudah empat tahun tempatnya melaksanakan program membayar makanan menggunakan doa. Ada empat menu makanan yang disediakan bagi pengunjung yang datang ke warung yang terletak di Jalan Raya Mochtar, Sawangan, Depok, itu. "Pengunjung akan diberi satu paket menu yang terdiri atas soto orisinal Soto Kauman Express, siomay, kurma, dan es jeruk," ucap Ubaidillah kepadaTempo, 21 Mei lalu.

Metode pembayarannya adalah mengisi doa pada sebuah tautan atau dapat juga membayar dengan menuliskan doa di secarik kertas yang disediakan para pelayan. "Kartu doa ini berfungsi sebagai alat transaksi pengganti uang," ucap Ubaidillah.

Ia menjelaskan, doa yang disampaikan adalah untuk kedamaian di Indonesia karena, menurut dia, bangsa Indonesia sedang berduka setelah serangan teroris. Ia berharap momentum Ramadan bisa mempersatukan anak bangsa dengan untaian doa-doa dari pelanggan yang berpuasa.

Setiap hari selama Ramadan, warung soto ini menyediakan 50 paket makanan berbuka puasa yang terdiri atas empat hidangan. Para pengunjung dapat berkunjung sejak pukul 17.30 atau lebih awal untuk mendapatkan tempat duduk. Tempat makan itu mampu menampung 30-40 orang setiap hari.

Di Cianjur, Jawa Barat, ada yang menerapkan pola serupa. Namun, di sana, hal itu dilakukan bukan di warung makanan, melainkan di Klinik Harapan Sehat. Klinik yang berlokasi di Jalan Raya Cibeber, Desa Sukasari, Kecamatan Cilaku, Cianjur, itu menggratiskan pelayanan dan pengobatan selama Ramadan. Masyarakat yang kurang mampu dapat membayar pelayanan kesehatan di klinik itu dengan membaca Al-Quran sebanyak satu juz.

Salah seorang yang mendatangi klinik itu adalah Imas Maslamah, 35 tahun. Imas mengaku sedang mengantar tetangganya yang sakit dan tak mampu membayar biaya pengobatan. Ia juga yang membacakan satu juz ayat Al-Quran untuk mengganti semua biaya pengobatan yang diterima tetangganya. "Alhamdulillah, pasien mendapatkan pelayanan pengobatan secara gratis," kata Imas pekan lalu.

Masyarakat yang datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bisa membaca sendiri satu juz ayat Al-Quran atau diwakilkan keluarga atau pengantar pasien. Dalam satu hari, bisa 15-20 pasien datang untuk berobat ke klinik tersebut. Imas menilai program yang digelar klinik ini sangat membantu warga kurang mampu. Ia merasa masyarakat, selain bisa mendapatkan pengobatan gratis, bisa beroleh pahala karena membaca ayat-ayat suci Al-Quran.

Direktur Klinik Harapan Sehat, Yusuf Nugraha, menjelaskan, gagasan program ini bermulai ketika banyaknya pasien kurang mampu yang sulit mendapatkan pelayanan kesehatan di Cianjur. Akhirnya program dibuat pada setiap Ramadan. Yusuf mengatakan program pengobatan gratis dengan membaca ayat-ayat Al-Quran sebanyak satu juz sudah berlangsung cukup lama. "Program pengobatan gratis ini sudah berjalan selama sembilan tahun." IRSYAN HASYIM | DEDEN ABDUL AZIZ | DIKO OKTARA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus