Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ramadhan

Dari Aplikasi, Belajar Mengaji

Dalam satu tahun ditargetkan satu juta orang dapat membaca Al-Quran.

22 Mei 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah anak belajar membaca Al-Quran di alam terbuka di taman Masjid Agung Almarkazul Islami Lhokseumawe, Aceh, 13 Mei lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Di era digital saat ini, masyarakat yang ingin belajar mengaji tak perlu bersusah-payah mencari guru atau pengajar. Tinggal membuka layanan aplikasi di telepon seluler, beragam fitur muncul menawarkan berbagai metode belajar Al-Quran. Seperti yang dilakukan sarjana ekonomi dari STIE Indonesia Banking School, Muhammad Khodir. Dia memperkenalkan aplikasi MauNgaji.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aplikasi tersebut dapat memfasilitasi masyarakat Indonesia dalam mencari guru ngaji privat yang tepat atau memiliki akhlak serta pemahaman akan agama dengan baik. "Bukan hanya pesan guru ngaji, aplikasi ini juga memberikan informasi mengenai jadwal waktu salat, video kajian dari ustad-ustad terbaik di Indonesia, dan juga Al-Quran Mobile," kata Khodir, kepada Tempo, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Khodir menjelaskan, berdasarkan penelitian Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 65 persen muslim Indonesia buta huruf atau belum bisa membaca Al-Quran. Selain itu, berdasarkan data Kementerian Agama, sekitar 50 persen guru ngaji beralih profesi menjadi tukang ojek atau pekerja buruh karena tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

"Saya juga melakukan riset, hasilnya bahwa antusias umat muslim sangat besar akan kebutuhan guru ngaji, tapi terhambat sulitnya menemukan guru ngaji yang dekat dengan tempat tinggal," ujar mantan remaja masjid di daerah Radio Dalam, Jakarta Selatan, ini.

Berbekal pengalaman bekerja di perusahaan rintisan teknologi, Khodir membuat aplikasi MauNgaji. Dia berharap aplikasi MauNgaji dapat mengentaskan buta huruf Al-Quran di Indonesia. "Minimal satu tahun satu juta muslim dapat membaca Al-Quran," ujarnya.

Yang terpenting, kata Khodir, mengangkat profesi guru ngaji naik tingkat. "Bisa naik level menjadi profesi utama yang menyejahterakan kehidupan mereka, terutama dari segi perekonomian," tuturnya.

Khodir optimistis aplikasinya efektif dalam meningkatkan minat belajar Al-Quran di Indonesia. "Target kami bukan hanya untuk anak muda atau kaum milenial bisa baca Al-Quran, tapi juga bisa menjangkau kawasan desa-desa terpencil di Indonesia."

AFRILIA SURYANIS


Fitur-fitur MauNgaji

- Level beginner, pengguna akan belajar iqra (1-6)

- Level intermediate, pengguna akan belajar tahsin (tajwid serta kaidah-kaidah membaca Al-Quran yang baik dan benar).

- Level advanced (akan launching), pengguna akan diberikan tiga pilihan belajar, yakni penghafal quran (Hafidz Qur’an), mempelajari teknik membaca mujawwadah murrotal, atau bedah Al-Quran sesuai dengan profesi.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus