Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

1,5 Abad Sebelum Crane Ditemukan, Yunani Kuno Punya Alat Ini

Crane tidak digunakan Bangsa Yunani hingga 515 SM dengan menunjukkan bagaimana pendahulu mesin tersebut telah digunakan pada 700-650 SM.

28 Agustus 2019 | 12.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Para ahli sepakat bahwa kontribusi Yunani kuno untuk teknologi budaya dan bangunan sangat banyak. Derek adalah temuan yang paling signifikan dan bertahan lama, tapi kapan dan bagaimana mesin-mesin ini dirancang?

Penelitian baru oleh Alessandro Pierattini, asisten profesor arsitektur di Universitas Notre Dame, menemukan bahwa crane tidak digunakan hingga 515 SM dengan menunjukkan bagaimana pendahulu mesin tersebut telah digunakan pada 700-650 SM.

"Penemuan terpenting orang Yunani dalam membangun teknologi adalah derek," kata Pierattini, dikutip Phys, Selasa, 27 Agustus 2019. "Tidak ada peradaban sebelumnya yang diketahui telah menggunakannya, dan menjadi pusat konstruksi bangunan tanpa perubahan luar biasa selama hampir 25 abad, karena itu sempurna."

Ketika orang Yunani modern berusaha merekonstruksi Parthenon, sebagian besar menggunakan bahan batu dari reruntuhan situs. Namun, muncul pertanyaan: Bagaimana orang Yunani kuno membangun kuil-kuil besar dan bangunan lainnya, mengangkat dan menempatkan satu blok batu yang sangat berat pada satu waktu, dan naik beberapa baris dalam sebuah dinding, tanpa mesin canggih modern?

Pierattini mempelajari sejarah arsitektur kuil-kuil Yunani, dengan fokus khusus pada reruntuhan di Isthmia dan Korintus. Dalam artikel yang terbit di Annual of British School di Athena, ia berpendapat bahwa pada paruh pertama abad ketujuh SM, masyarakat Yunani bereksperimen dengan alat pengangkat.

"Saat memeriksa balok batu, saya menemukan bukti bahwa setelah diangkat, balok tersebut digerakkan dengan tuas canggih," kata Pierattini.

Pierattini juga menyarankan bahwa kerekan dikaitkan ke dalam kerangka kerja sekitar 600 SM. Kerekan muncul seperti yang diperdebatkan oleh sarjana terkenal desain dan konstruksi Yunani  JJ Coulton pada 1974.

Balok-balok batu ashlar dari kuil-kuil awal di Isthmia dan Korintus, berasal dari 700-650 SM dan masing-masing beratnya antara 200-400 kg. Balok memiliki fitur khusus, alur kembar  paralel di sepanjang bagian bawah dan samping.

"Penempatan melibatkan kombinasi tuas dan tali yang memungkinkan untuk menurunkan setiap blok ketat yang sudah ada di dinding. Ini adalah penggunaan tuas yang terdokumentasi paling awal dalam konstruksi Yunani pada masa bersejarah," tutur Pierattini.

Peneliti telah memperdebatkan apakah alur ini berfungsi untuk mengangkat balok selama konstruksi atau untuk memindahkannya dari tambang. Pierattini berpendapat bahwa alur tersebut dimaksudkan untuk mengangkat, juga untuk menempatkan blok candi untuk membentuk dinding.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berita lain terkait Yunani kuno, bisa Anda simak di Tempo.co.

PHYS | ANNUAL OF BRITISH SCHOOL


Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus